SUBULUSSALAM (Waspada): Upaya perbaikan perangkat PDAM Kota Subulussalam yang rusak akibat dihantam petir beberapa pekan lalu mengalami kendala.
Pasalnya, tenaga ahli kontrol panel sakit sehingga harus berobat ke salah satu rumah sakit di Medan.
Solusinya, harus dicari teknisi fanel intake 3 fhase pengganti sementara.
“Saat akan dikerjakan kontrol panel, naas, yang faham panel teknisi lokal sakit dan dirujuk ke Medan”, jelas Junaidi Simbolon, Pelaksana PDAM Kota Subulussalam dan memastikan, perlu teknisi yang paham panel intake 3 fhase, Jumat (17/11).
Seperti disampaikan pelanggan PDAM, T. Darmin kepada Waspada, Pemko harus lebih serius mengurus PDAM. “Sudah tiga periode definitif wali kota, keluhan warga soal air bersih pasokan PDAM terkesan belum direspon,” sesalnya.
Diketahui sejak beroperasi 2010 hingga kini, persoalan air bersih pasokan PDAM nyaris tak pernah lepas dari masalah.
Peristiwa terbakar kabel jaringan listrik milik PDAM di Kampong Jontor, Kecamatan Penanggalan awal April lalu, menjadi harapan ada perbaikan maksimal, pasokan air ke semua pelanggan merata dan lebih baik hingga efektif beroperasi, seolah cuma harapan.
Menurut Junaidi Simbolon, akan efektif PDAM beroperasi 24 jam jika dilengkapi empat pompa intake. Lalu, pelanggan sekira 1.700-an, 800-an di Kecamatan Penanggalan akan bisa terlayani maksimal dengan kondisi ini.
Lalu soal pipa induk di sejumlah titik bocor, vulp dan meteran rusak harus diperbaiki dan benahi. Pendukung kerja, rekrut operator profesional minimal satu orang.
Soal biaya untuk pengadaan empat unit pompa intake, diperkirakan dua miliar rupiah. (b17)
