BANDA ACEH (Waspada): Sejarah baru paguyuban atau organisasi masyarakat berbasis suku terukir dan terbentuk di Ibukota Provinsi Aceh.
Pasalnya, ini adalah pengurus perdana Komunitas Muslim Karo (KAMKA) Aceh periode 2025-2027, yang dilantik oleh Prof. Dr. Sya’ad Afifuddin Sembiring Keloko, SE., M.Ec, Ketua 1 DPP KAMKA Pusat.
Pelantikan tersebut berlangsung di Aula Dr.Mr.Teuku Mohammad Hasan Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh, Minggu (23/02/25) sore. Pelantikan ini dihadiri Sekjennya dari Jakarta, Imran Sinulingga SH.
“Hari ini merupakan momen bersejarah bagi kita semua. Ini bukan sekedar seremonial, tetapi juga menjadi awal dari tanggungjawab besar dalam mengemban amanah organisasi. KAMKA memiliki peran strategis dalam menjaga silaturrahim dan meningkatkan kontribusi musilm Karo di Tengah Masyarakat Aceh”, ujar Prof. Sya’ad dalam sambutannya.
Prof. Sya’ad juga mengingatkan lebih lanjut, bahwa kepemimpinan dalam organisasi ini harus didasarkan pada nilai-nilai islam, kebersamaan dan semangat pengabdian. Pengurus yang baru dilantik dituntut bekerja dengan penuh keikhlasan, profesionalisme dan dedikasi tinggi.
“KAMKA harus menjadi organisasi yang adaptif terhadap perubahan zaman, tetap berpegang teguh pada prinsip islam dan mampu menghadirkan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat”, imbuhnya.
Adapun Ketua KAMKA Aceh terpilih, Dr. Muhamad Saleh Ginting M.Pd., dalam sambutan usai dilantik bersama jajaran pengurus mengungkapkan, bahwa proses pembentukan hingga pelantikan tergolong cepat.
“Alhamdulillah, dengan izin-Nya momen istimewa ini tercipta. Kami tidak menyangka jika respons pengurus pusat KAMKA sangat cepat, sat-set, dan jauh dari formalitas prosedural yang biasanya sering menghantui pengurus baru”, tutur Dr. Saleh Ginting yang juga dosen tetap di Univeristas Serami Mekkah Aceh ini tersenyum.
KAMKA Aceh, kata dia, berawal dari diskusi beberapa keluarga yang berdomisili di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Selain sebagai wahana silaturrahim, yang menjadi sorotan juga adalah masa depan generasi yang dikhawatirkan akan kehilangan identitas asalnya, sistem adat budaya Karo.
“Pada dekade 1990-an dulu pernah dibuat pentas seni budaya Karo yang mendapat atensi dan apresiasi luas dari masyarakat Aceh. Kita hendak mengulang dengan lebih baik jejak sejarah itu di samping berupaya mengembangkan organisasi ke daerah-daerah di wilayah Provinsi Aceh sebagai dewan pimpinan daerah”, katanya sembari mengajak semua muslim Karo di seluruh Aceh bergabung ke KAMKA Aceh.
Sementara itu, dalam amanatnya di hadapan para pengurus dan hadirin, Sekjend KAMKA Pusat, Imran Sinulingga SH., mengulik sejarah KAMKA pusat yang juga berawal dari pengajian tujuh keluarga saja. Kini, selain telah tersebar di Jabodetabek (Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi), juga ada di Sumatera Barat dan lainnya.
Kata Imran Sinulingga, terkhusus kepada Ketua terpilih, agar tidak mudah menyerah. Sebab pasti akan menghadapi situasi dan kondisi tidak ideal dalam perjalanan organisasi. Selain itu, merangkul semua pihak dengan mengedepankan solidaritas universal. Dan memaksimalkan seluruh potensi untuk hadirkan kebermanfaatan bagi semua”.
Adapun struktur dan pengurus inti perdana KAMKA Aceh yang baru dilantik adalah, Penasihat, Drs. Senjata Sembiring dan Abdullah Abu Bakar, Ketua Umum Dr. Muhamad Saleh Ginting M.Pd, Ketua 1 Budiman Tarigan, Ketua 2 Pengguntur Sembiring, Sekretaris Umum Riamin Tarigan,
Wakil Sekretaris Ahmad Arif Ginting, Bendahara Edi Barus M.Si.(b02)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.