SIGLI (Waspada): Aparat keamanan memperingatkan masyarakat yang datang ke tempat penampungan pengungsi muslim Rohingya di SMPN 2 Cure, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, tidak meminjamkan Hand Phone (HP) kepada mereka.

“Kemarin kami sudah sampaikan kepada masyarakat agar tidak ada yang memberi dan meminjamkan HP dan sejenisya kepada warga pengungsi muslim Rohingnya yang menempati tempat ini, mengingat mereka ini statusnya masih dalam pengawasan kami” kata Kapolsek Muara Tiga, Ipda Fauzie, SH.
Dia menuturkan, banyaknya warga Pidie yang datang menjenguk pengungsi Rohingya di sini, itu karena besarnya rasa simpati dan kepedulian masyarakat kita terhadap mereka. Masyarakat datang ke tempat penampungan pengungsi Rohingnya dengan berduyun-duyun sambil menenteng bekal untuk membantu pengungsi.
“ Warga ada membawa pakaian, makanan dan buah-buahan diberikan kepada pengungsi Rohingya yang ada di sini” kata Ipda Fauzie.
Tidak sebatas itu saja, Ipda Fauzie mengungkapkan setelah memberikan bantuan yang dibawanya itu, lalu masyarakat pengunjung ikut masuk ke dalam ruang kelas, ada juga yang melongok dari jendela. Tidak puas, warga yang membawa ponsel memvideokan kondisi para pengungsi Rohingya .
Ipda Fauzie, menjelaskan pengamanan yang dilakukan pihaknya terhadap pengungsi muslim Rohingnya sesuai prosedur. Pengamanan yang diberikan itu untuk menjaga dari ganguan-ganguan pihak luar yang ingin memanfaatkan mereka. “Tetapi sejauh ini belum ada gangguan terhadap mereka, dan kita juga berharap jangan sampai ada” katanya.
Amatan Waspada, antusiasme masyarakat Pidie untuk membantu para pengungsi Rohingya yang terdampar di Gampong Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga sangat besar. Hal ini terlihat dari banyaknya bantuan yang diberikan kepada mereka di tempat penampungan di Kecamatan Muara Tiga. Bantuan selain datang dari lembaga resmi, juga datang warga sekitar dan para pelajar.
Pasangan suami isteri asal Padang Tiji, Rahmad, 35, dan Rahmawati, 28, datang untuk mengantarkan bantuan berupa buah pisang, dan pakaian untuk diberikan kepada pengungsi Muslim Rohingya. Mereka berujar, sangat paham dan mengerti atas apa yang dirasahakan oleh pengungsi yang terdampar di Pidie karena lari menyelamatkan aqidah serta nyawanya dari penindasan biadab pemerintahan Myanmar. “Kita prihatin terhadap mereka yang terusir dari negaranya karena perbedaan aqidah, kulit dan ras saja. Semoga bantuan yang kami bawa ini bisa bermanfaat” kata Rahmad. (b06)