BANDA ACEH (Waspada): Peneliti senior Sistem Informasi Geografis, Prof Rosmadi bin Fauzi dan Ketua Departemen Geografi dari Fakultas Seni dan Ilmu Sosial (FASS), Universiti Malaya (UM), Dr. Tengku Adeline Adura mengunjungi Universitas Syiah Kuala (USK) untuk mengisi kuliah umum sekaligus membuat kerja sama dengan dua fakultas yaitu antara FKIP USK dan FASS UM dan antara Sekolah Pascasarjana USK dan FASS UM.
Pada level program studi, Jurusan Geografi FKIP menjadi pihak yang langsung mengambil kesempatan ini dengan menandatangani Perjanjian Pelaksanaan oleh Ketua Jurusan, Daska Azis, S.Pd., M.A. sedangkan Sekolah Pascasarjana melalui Magister Pengelolaan Lingkungan (MPL) yang ditandatangani oleh Koordinator prodinya MPL, Prof. Ichwana, S.T., M.P. dan Doktor Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial (DP IPS) oleh Koordinator prodinya, Dr. Muhammad Aulia, MTESOL., M.A.
Pada kunjungan Kamis (8/8) pagi di Sekolah Pascasarjana USK, Direktur Sekolah Pascasarjana, Prof Dr Hizir Sofyan diwakili oleh Wakil Direktur II Dr. Muhammad Syukri, M.Ed. sangat mengapresiasi kunjungan dan inisiatif tersebut
Dia menyatakan sangat ingin melakukan kerja sama dalam dual degree, pertukaran pelajar singkat, menjadi ko-promotor internasional, dan penelitian serta publikasi bersama dengan Departemen Geografi, FASS, Universiti Malaya.
Pada sesi siang di FKIP USK, Dekan FKIP, Dr. Drs. Syamsulrizal, M.Kes. dan Wakil Dekan bidang Akademik, Dr. Sanusi, M.Si., para guru besar seperti Prof. Dr. Asnawi, M.Ed., dan akademisi di lingkungan FKIP menghadiri pertemuan dengan para pakar dari universitas terbaik di Malaysia ini.
Syamsulrizal juga menyampaikan bahwa kunjungan ini sangat jarang dilakukan mengingat Universiti Malaya adalah universitas yang berada pada peringkat terbaik ke-60 dunia (QS World Ranking).
Meskipun begitu, USK terus membenah diri dengan terus meningkatkan jumlah publikasi dan penelitian melalui program kolaborasi dengan mitra strategis baik di level nasional dan regional seperti universitas terbaik di Asia Tenggara termasuk Universiti Malaysia.
Syamsulrizal menyampaikan bahwa keahlian yang dimiliki oleh kepakaran dan keahlian modern saat ini sangat ideal untuk dikombinasikan dengan keilmuan keIslaman dan sejarah Islam di Aceh dan juga keilmuan sosial lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya Aceh.