LHOKSEUMAWE (Waspada): Keterlibatan sejumlah pelajar dalam aksi kriminal di Lhokseumawe, menjadi perhatian masyarakat. Aksi kekerasan yang dilakukan di luar jam sekolah, dinilai lebih efektif diantisipasi melalui pendidikan di rumah tangga.
Pembacokan dilakukan sejumlah remaja, diantaranya, para pelajar telah menjadi perhatian pendidik di sekolah. Pendidikan moral melalui pelajaran agama dan bimbingan konsling (BP) di sekolah, dilakukan untuk menempa akhlak para pelajar. Namun, masih ada sejumlah pelajar yang bergabung dengan kelompok remaja melakukan kriminal dalam masyarakat di Lhokseumawe.
Kepala SMKN-1 Lhokseumawe Irwan kepada Waspada, Rabu (8/2) menjelaskan, aksi kriminal yang ikut melibatkan para pelajar, dipengaruhi oleh lingkungannya. Pendidikan di rumah tangga, sangat mempengaruhi pribadi para pelajar. Sementara pendidikan di sekolah terbatas.
Irwan menyebutkan, pendidikan moral di sekolah, diberikan melalui pelajaran agama dan bimbingan konseling. Bahkan SMKN-1 Lhokseumawe, juga membentuk akhlak pelajar melalui ekstra kurikuler. “Kegiatan Pramuka dan kegiatan Intaq (Iman dan Taqwa) juga memberikan pelajaran akhlak,” ujarnya.
Namun pendidikan di sekolah dinilai sangat singkat, sehingga anak-anak butuh pendidikan akhlak di rumah tangga. “Waktu di luar sekolah lebih banyak, sehingga pendidikan akhlak sangat efektif dilakukan di rumah,” tambah Irwan.
Sebanyak 1.030 pelajar di SMKN-1 Lhokseumawe mendapat pengawasan dari sekolah setiap hari. Kamera pemantau dipasang, di sejumlah sudut halaman sekolah yang luasnya mencapai 2,8 hektare. Selain mendapat pelajaran dari guru mata pelajaran, pelajar juga mendapat pembinaan dari 3 tenaga guru bimbingan konseling.
Aksi Kriminal Pelajar
Sebelumnya, Polres Lhokseumawe, mengamankan 13 remaja, diantara pelajar. Mereka terduga pelaku pembacokan di Lancang Garam, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe beberapa waktu lalu.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto, SIK melalui Kasi Humas, Salman Alfarisi, SH, MM mengatakan, terduga pelaku berinisial MI,15,, MU,14, TR,15, MN ,17, MF ,15, MR,14, MH ,14, TA,15, FR ,15, M,14, MD,14, NB,16, dan TH,16, semuanya merupakan warga Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.
Kronologisnya, lanjut Kasi Humas, sekira pukul 01.30 telah terjadi pembacokan terhadap satu orang remaja, RR,14, warga Hagu Barat Laut, Kecamatan Banda Sakti. Akibat peristiwa ini, korban mengalami luka sobek di bagian telapak kaki.
“Korban juga mengalami luka lebam akibat pukulan benda tumpul di bagian pinggang dan saat ini sedang menjalani perawatan medis di RS Kesrem Lhokseumawe,” ujar Salman. (b08)