Scroll Untuk Membaca

Aceh

Pemkab Pidie Sigap Atasi Ancaman Banjir, Bersihkan Sedimen DAS Krueng Tukah

Pemkab Pidie Sigap Atasi Ancaman Banjir, Bersihkan Sedimen DAS Krueng Tukah
Pj Bupati Pidie Samsul Azhar memantau langsung proses pembersihan sedimen dalam sungai, Selasa (3/12). Waspada/Muhammad Riza

SIGLI (Waspada): Pemerintah Kabupaten Pidie di bawah kepemimpinan Pj Bupati Drs Samsul Azhar, sigap menghadapi ancaman banjir luapan.

Samsul Azhar mengandalkan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), Dinas PUPR, Dinas Permukiman serta beberapa dinas terkait lainnya cepat mengambil langkah-langkah preventif.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pemkab Pidie Sigap Atasi Ancaman Banjir, Bersihkan Sedimen DAS Krueng Tukah

IKLAN

Hal ini dilakukan untuk menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi, dengan melakukan pengerukan sedimen di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) yang kerap menimbulkan banjir luapan menyebabkan permukiman peduduk tergenang air bah.

Seperti dilakukan di DAS Krueng Tukah, Kecamatan Pidie dan Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie. Di tengah hujan deras sejumlah alat berat seperti beko terus meraung-raung mengangkat sedimen dari permukaan sungai agar arus air sungai dapat mudah mengalir, tidak tertahan sedimen dan sampah-sampah rumah tangga dalam sungai.

Kabid Rehab Rekon BPBD Pidie, Ali Basyah Selasa (3/12), di tengah-tengah memantau pembersihan sedimen di dalam Krueng Tukah, Kota Sigli, melaporkan. pembersihan sungai dari sampah dan pengerukan sedimen serta rumpun bakau yang menyebabkan pendangkalan.

Pembersihan bukan saja pada DAS, melainkan pembersihan juga dilakukan pada pertain yang terdampak banjir. Begitupun Ali mengungkapkan kegiatan serupa dilakukan bukan saja pada DAS Krueng Tukah, namun dilakukan sejumlah titik rawan terjadi banjir luapan.

Pemkab Pidie Sigap Atasi Ancaman Banjir, Bersihkan Sedimen DAS Krueng Tukah
Pj Bupati Pidie Samsul Azhar menyapa warga saat memantau proses pengerukan sungai dari sedimen yang menyebabkan banjir luapan di daerah itu, Selasa (3/12). Waspada/Muhammad Riza

Diantaranya di Kecamatan Kembang Tanjong, Mutiara Timur dan kawasan rawan banjir lainnya. Khusus di DAS Krueng Tukah, Kecamatan Kota Sigli dan Kecamatan Pidie, kata dia tercatat, pengerukan atau pembersihan sedimen dilakukan sepanjang 2 Kilometer. Pembersihan menggunakan alat berat, dengan beberapa truk dikerahkan untuk mengangkut sampah secara bergantian.

Dia menambahkan bahwa pembersihan sepanjang 2 kilometer aliran Sungai Krueng Tukah dilakukan meliputi dari dari Kopi Jan sampai ke Kulam Kopi, Selanjutya dari jembatan Keunire ke Jembatan Cot Teungoh. Ini dilakukan selama masa tanggap darurat.

Pj Bupati Pidie Drs Samsul Azhar yang juga putra kelahiran Kota Sigli, menuturkan pembersihan sungai ini merupakan salah satu langkah penting dalam mencegah banjir di musim hujan.

Ia menekankan bahwa sungai harus berfungsi optimal sebagai sumber kehidupan sekaligus penampung air hujan.

Aliran air yang lancar akan membantu sungai menjalankan fungsinya sebagai penahan air dan mengurangi risiko banjir.

“Selain untuk mencegah banjir, pembersihan sungai ini juga bertujuan untuk meningkatkan volume air yang dapat dimanfaatkan masyarakat,” jelasnya.

Ia memastikan bahwa seluruh sampah akan diangkut hingga sungai benar-benar bersih. Samsul Azhar menyadari bahwa menjaga kebersihan lingkungan bukan tugas pemerintah semata, melainkan juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat.

Ia meminta warga untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai, karena hal ini merupakan penyebab utama banjir. Menjaga kebersihan sungai menjadi tanggung jawab bersama.(b06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE