BLANGPIDIE (Waspada): Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Pemkab Abdya), membentuk tim survey lokasi penyembelihan hewan ternak hari meugang (punggahan), jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah mendatang.
Mussawir, Asisten I Bidang Pemerintahan Setdakab, selaku Ketua Tim Survey Rabu (19/3) mengatakan, survey dengan melibatkan sejumlah SKPK terkait, juga pihak keamanan wilayah hukum setempat ini sangat penting dilakukan, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan dilokasi pasar daging meugang, yang dijadwalkan bertepatan pada Sabtu (30/3) mendatang.
Mussawir menyebutkan, ada tiga lokasi yang akan di survey untuk wacana pasar daging meugang Lebaran Idul Fitri mendatang. Masing-masing, seputaran kawasan pantai Krueng Beukah. Mulai dari Desa Lhueng Tarok, Desa Ikue Lhueng dan Desa Lhueng Asan, Kecamatan Blangpidie. “Hingga saat ini belum dapat kita pastikan. Sebab sedang kita survey lokasinya. Terutama menghindari kemacetan dan kenyamanan bagi penjual dan pembeli,” sebut Musawir.
Menurutnya, survey lokasi pasar daging meugang ini merupakan perintah langsung dari Bupati Abdya Safaruddin, agar masyarakat merasa nyaman saat menuju pasar dadakan tersebut. Pasalnya, saat meugang Ramadhan lalu, areal pasar daging di lokasi pembangunan Pasar Modern justru berlumpur dan terjadi macet hingga arus keluar masuk kendaraan jadi berdesakan. “Makanya, meugang lebaran ini kita pastikan tidak terjadi lagi. Karena hanya wilayah Blangpidie yang dikeluhkan warga. Ini menjadi acuan untuk meugang-meugang kedepan,” pungkas Mussawir.
Sebelumnya, Bupati Abdya Safaruddin mengapresiasi masyarakat ‘Nanggroe Breuh Sigupai’, yang telah menghidupkan tradisi meugang sebagai budaya lokal Aceh, menjelang hari besar Islam (Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha). Pihaknya memastikan, selama kurun waktu lima tahun kedepan masa kepemimpinannya, pihaknya akan membenahi segala bentuk infrastruktur dan instrument, untuk mendukung pelaksanaan penyembelihan meugang yang akan datang.
Dimana, masih ada beberapa catatan buram yang perlu diperhatikan, agar penyelenggaraan meugang ke depan berjalan lebih lancar. Salah satunya adalah masalah parkir dan arus lalu lintas, yang mengarah ke lokasi penyembelihan hewan meugang, terutama di wilayah Blangpidie. Kemacetan saat arus pulang pergi menjadi perhatian utama bagi panitia penyelenggara. Terutama di lokasi Krueng Beukah (Pasar Modern), banyak masyarakat mengeluhkan tentang tempat parkir, akses jalan masuk dan terjadi macet.
Atas keluhan ini, Pemerintah Abdya berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Ia akan mengumpulkan masukan dari masyarakat dan pihak terkait, untuk memperbaiki segala kekurangan yang ada. “Kita berharap semoga meugang tahun depan dapat berlangsung dengan lebih baik, tanpa kendala yang mengganggu,” harap Bupati Safaruddin.
Bagi Bupati Safaruddin sendiri diakui, tradisi meugang adalah sebagai bentuk syukur menjelang bulan suci Ramadhan, di mana masyarakat berkumpul untuk menikmati hidangan khas dan berbagi kebahagiaan. “Meugang tidak hanya menjadi ajang berkumpulnya masyarakat, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat tali silaturahmi antar warga,” demikian Bupati Safaruddin.(b21)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.