LANGSA (Waspada): Pemerintah Gampong Baroe Kecamatan Langsa Lama melaksanakan pelatihan upaya pemenuhan gizi melalui pemanfaatan tanaman yang ada di pekarangan rumah tangga di Kantor Geuchik setempat, Kamis (21/9).
Kegiatan pentingnya ketahanan pangan dalam rumah tangga guna mengatasi dan mencegah stunting tahun 2023 ini, menghadirkan sejumlah pemateri diantaranya, Agustina Sari, S.PT dari perwakilan Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan Perikanan Kota Langsa dan Irma Desiana, SSTP dari DPMG Kota Langsa.
Turut hadir, Sekcam Langsa Lama, Geuchik Gampong Baro, Tuha Peut, Iman Gampong, Ketua PKK, Babinsa dan Bhabinkamtibmas dan tokoh masyarakat setempat dengan peserta ibu-ibu PKK, kader posyandu dan sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah desa kepada masyarakat, ibu hamil dan sejumlah perwakilan masyarakat lainnya.
Geuchik Gampong Baroe, Al Mahdi saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan, ini merupakan program ketahanan pangan, kepada kader posyandu yang mana ibu hamil awal dari munculnya program sunting agar menjaga janin, balita dan anak yang lahir dalam keadaan sehat.
Lanjutnya, kegiatan ini bertujuan memenuhi kebutuhan pangan gizi juga meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakat, dalam memanfaatkan lahan pekarangan, mengembangkan sumber bibit dan kegiatan ekonomi produktif keluarga serta menciptakan lingkungan hijau bersih dan sehat.
“Pentingnya ketahanan pangan dalam rumah tangga guna mengatasi dan mencegah stunting. Kami mengharapkan kepada seluruh peserta agar mengikuti kegiatan ini dengan baik. Semoga program ini dapat bermanfaat bagi kita semua sebagaimana mestinya dan dapat berjalan dengan sukses,” ujar Al Mahdi.

Sementara, Camat Langsa Lama yang diwakili Sekcam Mursalin SSTP, M.AP mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Gampong Baroe ini, terkait ketahanan pangan guna mengatasi dan mencegah stunting dan ini merupakan program pemerintah.
Lanjutnya, mengingat pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber gizi keluarga ini menjadi solusi yang tepat dan berkelanjutan bagi masyarakat di Gampong sesuai dengan lingkungan kita dan berbeda dengan daerah pesisir.
Menurutnya, pekarangan rumah meskipun luasnya terbatas dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai lahan pertanian kecil, sehingga keluarga dapat memperoleh pangan yang sehat dan bergizi secara mandiri serta untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Selaun itu, kegiatan ketahanan pangan dalam rumah tangga ini guna mengatasi dan mencegah stunting di desa semoga dapat berjalan dengan baik dan lancar, dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi solusi dan apa yang disampaikan oleh para narasumber nantinya, agar dapat diadopsi dan menginovasi bagi seluruh peserta yang mengikuti program ini,” imbuh Mursalin. (b24)