Scroll Untuk Membaca

AcehEkonomi

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Dibangun Di Aceh Tamiang

Pj. Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman meletakkan batu pertama proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga biomassa di Kampung Paya Kulbi, Kec. Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, selasa (25/7). Waspada/Muhammad Hanafiah
Pj. Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman meletakkan batu pertama proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga biomassa di Kampung Paya Kulbi, Kec. Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, selasa (25/7). Waspada/Muhammad Hanafiah

KUALASIMPANG (Waspada): Pj. Bupati Aceh Tamiang, Merah Budiman meletakkan batu pertama pembangunan pembangkit listrik tenaga biomassa yang berlokasi di Kampung Paya Kulbi, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Selasa (25/7).

Sebelum meletakkan batu pertama, Meurah Budiman menyambut baik adanya investor yang melakukan investasi di bidang pembangunan pembangkit listrik tenaga biomassa di Kampung Paya Kulbi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Dibangun Di Aceh Tamiang

IKLAN

Menurutnya, pembangunan pembangkit listrik tenaga biomassa merupakan kemauan bagi Kabupaten Aceh Tamiang dan diharapkan juga dengan adanya pembangkit listrik tenaga biomassa dapat mendorong munculnya investor bidang lainnya di Aceh Tamiang untuk membawa kesejahteraan bagi masyarakat Aceh Tamiang.

Meurah Budiman menegaskan, dengan hadirnya PLTBm ini bisa membangun ekonomi masyarakat.

“Harapan kita semua, mudah-mudahan dalam 2 tahun ke depan, PLTBm ini sudah dapat beroperasi. Seluruh masyarakat mendukung sepenuhnya atas pembangunan PLTBm ini demi kepentingan bersama,” ujarnya.

GM PT. PLN (Persero) UID Aceh, Parulian Noviandri kepada Waspada menyatakan, untuk menggenjot pembangunan Pembangkit EBT, PLN dan Pemerintah Aceh Tamiang melakukan peletakan batu pertama proyek PLTBm.

Menurutnya, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Aceh bersama dengan Pemerintah Aceh Tamiang dan PT. Prima Energi Lestari melakukan peletakan batu pertama Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) sebesar 12 Mw di di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh.

Lebih lanjut beliau mengatakan, pembangunan ini sebagai wujud komitmen PLN UID Aceh dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dalam mendukung proyek strategis nasional yang telah ditetapkan oleh Kementerian ESDM yaitu memproduksi energi dengan Pembangkit yang ramah lingkungan.

“PLTBm merupakan pembangkit listrik yang menggunakan bahan baku berupa limbah padat/ tandan kosong kelapa sawit yang ada di sekitar lokasi usaha. Kapasitas PLTBm yang akan dibangun adalah 1 x 13 Mw output generator dan menyalurkan tenaga listrik sekitar 9,8 Mw,” ujarnya.

Menurutnya, Pembakaran minyak fosil memang paling cepat tetapi mahal secara oprasional ditambah harga bakar fosil mahal. Apabila PLTBm 12 MW beroperasi, maka akan menswitch dari sebelumnya bahan bakar fosil ke energi terbarukan.

Kondisi kelistrikan Aceh saat ini, kata Noviandri, sudah surplus energi listrik. Dengan telah beroperasinya PLTU Nagan Raya 3, saat ini kondisi kelistrikan di Aceh memiliki daya mampu 822 Mega Watt dengan beban puncak 567 Mega Watt, surplus 260 Mega Watt.

Apalagi dengan akan beroperasinya PLTU Nagan Raya 4 sebesar 200 Mw yang akan beroperasi pada desember 2023, dan PLTA Peusangan 1 dan 2 dengan total daya 90 Mw yang akan beroperasi pada akhir tahun ini dan 2024. Saat ini, PLN melayani lebih dai 1,6 juta pelanggan di Aceh dengan lebih dari 86 % pelanggan rumah tangga.

“Dengan sistem kelistrikan Aceh yang semakin handal dan penambahan pembangkit ini, kita harapkan semakin banyak investasi di Aceh sehingga bisa menyerap surplus energi listrik,” tutupnya.

Wakil Komisaris Utama PT. Primanusa Energi Lestari, H. Karimun Usman dalam sambutannya mengatakan, proyek PLTBM ini telah lama dirintis pihaknya sejak Menteri BUMN di jabat oleh Ir. Mustafa Abubakar dan telah pula direncanakan peletakkan batu pertama pada tanggal 10 Juni 2021, namun secara tidak terduga terjadi peristiwa luar biasa Covid-19.

“Hari ini, Alhamdullillah baru dapat kami laksanakan,” ucap Karimun Usman.

Menurut Karimun, telaksananya proyek ini berkat bantuan Pemerintah Aceh Tamiang sewaktu Bupati Aceh Tamiang oleh Ir. Hamdan Sati dan H. Mursil beserta seluruh masyarakat Paya Kulbi dan Datuk Penghulu kampung Paya Kulbi.

Karimun menyatakan, pembangunan PLTBm ini dibangun di atas lahan PT. Primanusa Energi Lestari, pembangunan pembangkit ini akan memanfaatkan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan bakar penggerak turbin yang akan menghasilkan listrik yang dalam hal ini akan bekerjasama dengan PT.PLN (Persero) Aceh.

“Proyek ini sendiri memiliki nilai investasi sebesar Rp300 miliar. Pembangkit listrik ini telah bekerjasama dengan pemerintah Jepang melalui skema tender penguranan emisi Japan Credit Mechanism (JCM) untuk proyek energi terbarukan,” ungkap Karimun.

Karimun menambahkan, EPC Kontraktor dilaksanakan oleh China Energi, merupakan BUMN China yang telah berpengalaman dalam mengerjakan proyek pembangkit listrik Biomassa di berbagai tempat.

“Semua capaian ini dapat terwujud karena keamanan di Aceh Tamiang sangat kondusif, berkat kerja keras Pemerintah Aceh Tamiang dengan TNI dan Polri,” tegasnya.

Seusai peletakan batu pertama oleh Pj. Bupati Aceh Tamiang, Direktur Utama PT. Primanusa Energi Lestari, Juliati ,GM PT.PLN (Persero) UID Aceh, Parulian Noviandri dilanjutkan penandatanganan prasasti

Acara ini juga dihadiri oleh Perwakilan Japan Credit Mechanism, Yamamoto, Pimpinan China Energi Engineering Contruction untuk proyek ini, Gaoi Lei, sejumlah pejabat dijajaran Pemkab Aceh Tamiang, TNI, Polri, PLN dan undangan lainnya. (b14)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE