KUTACANE (Waspada): Pelanggan PDAM Tirta Agara mengaku kecewa menyusul sering macetnya aliran air pada konsumen di Kutacane dan sekitarnya.
Salah seorang pelanggan akhir pekan lalu mengaku aneh melihat pelayanan pihak PDAM, musim penghujan air sering tersumbat karena bercampur lumpur dan daun kayu.
Namun, lanjutnya, di luar musim penghujan di saat sumber air PDAM Tirta Agara bersih dan jernih, distribusi air pada pelanggan di Kutacane dan sekitarnya, malah semakin parah dan mengecewakan.
“Tiga hari terakhir ini, tanpa sebab aliran air ke rumah kami putus total, jika pun ada air yang masuk hanya sebatas pipa kecil di luar rumah dan tak mampu naik kenbak penampungan karena tekanan air sangat lemah,” sambung pelanggan lainnya.
Akibatnya, 3 hari berturut- turut suplai air PDAM ke rumah warga tersendat dan akhirnya putus total. Kemdati telah dilaporkan pada pihak PDAM Tirta Agara tak ada perubahan, karena keluhan pelanggan hanya dianggap sebelah mata saja oleh Dirut PDAM.
Jupri ,salah seorang aktivis anti korupsi di Kutacane menambahkan, manajemen dan pelayanan PDAM Tirta Agara terbilang aneh dan membingungkan. “Sudah air dijatah hanya untuk beberapa jam saja pada pelanggan, malah air yang diharapkan konsumen pun sering macet tanpa sebab,” sindir Jupri.
Karena itu, agar tidak mengecewakan banyak pelanggan, Dirut PDAM Tirta Agara hendaknya mau mendengar kritik, saran dan masukan, agar konsumen tidak kecewa berkepanjangan.
“Saluran atau sambungan ke rumah pelanggan, jumlahnya terus bertambah, bahkan dananya mencapai puluhan milar rupiah, anehnya pelayaan pihak PDAM pada konsumen stagnan dan jalan di tempat,” ujar Jupri seraya mendesak Badan Pengawas PDAM Tirta Agara menanggapi keluhan pelanggan.
Dirut PDAM Tirta Agara, Edi Sabara kepada Waspada, Minggu (4/2) berdalih, suplai air pada pelanggan di kawasan Pulonas dan sekitarmya, memang belum jadwalnya dihidupkan.
Namun anehnya, sampai Senin (5/2) petang, suplai air PDAM Tirta Agara di beberapa wilayah tak kunjung masuk ke rumah pelanggan.(b16/cseh)
