Sekda Aceh Singkil Ahmad Rivai serta pejabat lainnya, bersama pihak OJK dan Perbankan serta pelaku UMKM dan Mahasiswa saat dilaksanakannya sosialisasi Literisasi Keuangan Syariah di Aceh Singkil, Kamis (25/1/2024). WASPADA/Ariefh.
SINGKIL (Waspada): Ratusan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan Mahasiswa di Aceh Singkil, diberikan pemahaman tentang Literasi Keuangan berbasis Syariah.
Hal ini dilakukan agar para pelaku UMKM dan mahasiswa dapat mengetahui dan memahami bahwa pentingnya lembaga keuangan syariah yang menerapkan aktivitasnya sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Sekda Aceh Singkil Ahmad Rivai, SH saat membuka kegiatan Sosialisasi Literasi Keuangan Syariah yang berlangsung di Aula Bappeda Aceh Singkil, Kamis (25/01/2024) berharap, agar Aceh Singkil bisa menjadi percontohan dalam penerapan Sistem Keuangan Syariah bagi para pelaku UMKM dan Mahasiswa.
Sebab katanya, Indonesia khususnya Aceh penerapan keuangan secara syariah perlu dilakukan. Sebagaimana Undang-Undang otonomi khusus (Otsus) yang diamanatkan oleh Pemerintah Pusat, yang menjadi bagian dalam penerapan otonomi khusus tersebut, khususnya dalam penerapan keuangan secara syariah.
Sistem Keuangan Syariah bisa menjadi contoh yang baik untuk diterapkan di Aceh Singkil.
“Sehingga kita harapkan bisa menjadi percontohan bagi daerah lain, karena masih perdana dilaksanakan. Dan mohon dukungan semua pihak,” ucap Rivai
Disamping itu melalui kegiatan ini, kita harapkan dapat menjadi pencerahan dan motivasi baik kepada masyarakat pelaku UMKM maupun Mahasiwa sebagai pembelajaran yang baik.
“Mohon dicermati kepada masyarakat dan mahasiswa agar menjadi bekal kita dalam pengelolaan keuangan secara syariah dan Islami. Kedepan bisa diaplikasikan untuk diri sendiri maupun mahasiswa para calon pengusaha,” pungkas Rivai.
Sebelumnya Ketua Panitia Kegiatan, Kabag Perekonomian dan SDA Ruly Suhaidi dalam laporannya mengatakan, sosialisasi Literasi Keuangan Syariah penting dilaksanakan bagi pelaku UMKM dan Mahasiswa di Aceh Singkil.
Sebab Aceh Singkil sudah memiliki potensi dan kapasitas untuk menerapkan keuangan secara syariah.
Dan ini menjadi sarana pembelajaran dan potensi peluang bagi mahasiswa kedepan.
Sehingga dapat membuka wawasan tentang dunia. Bahwa menjadi abdi negara bukan satu solusi masa depan. Namun membuka peluang usaha lebih menjanjikan, dengan cara akses sistem keuangan syariah.
Kegiatan diikuti sebanyak 200 peserta, diantaranya 100 peserta dari pelaku UMKM dan 100 mahasiswa.
Kegiatan dilaksanakan melalui sumber pembiayaan anggaran Insentif Fiskal tahun 2024, dihadiri Kabag Perekonomian Aceh, Assisten II Setdakab Aceh Selatan, Perwakilan Bank Aceh Syariah (BAS) Aceh dan pihak OJK serta Pimpinan SKPK lainnya. (B25)
