Scroll Untuk Membaca

Aceh

Pejabat Jangan Adu Domba Wartawan

KUTACANE ( Waspada): Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Aceh Tenggara, Sumardi mengingatkan agar pejabat di daerah setempat jangan mengadu domba sesama wartawan di bumi Sepakat Segenep.

Penegasan tersebut disampaikan Sumardi, di tengah maraknya pemanfatan media online sebagai aksi bantah membantah satu media terhadap pemberitaan media lainnya di Aceh Tenggara.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pejabat Jangan Adu Domba Wartawan

IKLAN

“Aneh dan mengherankan melihat fenomena yang terjadi saat ini di Aceh Tenggara, satu media memberitakan tentang kritik sehat terkait kinerja Penjabat Bupati dan pejabat lainnya, namun ada media lain yang kerjanya membantah berita yang diterbitkan media lainnya,” ujar Sumardi.

Padahal, berdasarkan kode etik dan etika jurnalistik, siapa yang membuat dan mempublikasikan berita mengkritik kinerja pejabat atau orang perorangan, maka media yang bersangkutan juga yang melakukan klarifikasi, bukan malah diklarifikasi media abal- abal yang belum terverifikasi

Bukti adanya upaya adu domba sesama wartawan di Aceh Tenggara, diperkuat dengan pemberitaan tentang dugaan pungli open house ke pendopo bupati yang dilakukan salah seorang istri kepala dinas.

Namun, anehnya Pj Bupati Syakir melalui Kadis Kominfo, Zul fahmy, malah mengeluarkan dan membagikan siaran pers pada wartawan media online, padahal klarifikasi tersebut seharusnya disampaikan pada media yang memuat berita dugaan pungli tersebut, bukan pada media atau wartawan yang tak pernah memberitakan dugaan kasus pungli istri pejabat tersebut.

Dari press realese yang dibagikan Kadis Kominfo tersebut, jelas menunjukkan jika Pj Bupati tengah berupaya membungkam karya jurnalistik wartawan yang kritis dan yang telah telah lulus uji kompetensi dan membenturkannya dengan wartawan dan media lainnya yang belum terverifikasi dewan pers.

Agar tidak menimbulkan kegaduhan di dunia jurnalistik, menyusul semakin maraknya wartawan amat jibur dan media abal-abal yang hanya membantah berita media lain, Sumardi meminta Pj Bupati Syakir jangan membuat kebijakan yang aneh dan tak populer tersebut.

“Dari dahulu sesama jurnalis di bumi Sepakat Segenep itu kompak dan tak pernah saling bantah membantah berita media lain, namun sejak Aceh Tenggara dipimpin Pj Bupati Syakir, wartawan dan media mulai terkotak- kotak,” tegas Sumardi.

Agar bantah membantah dari media tertentu terhadap berita yang diterbitkan media lain, tidak menjadi preseden buruk di dunia jurnalistik, menurut Sumardi, alangkah bijaknya jika Pj Bupati Syakir menganggarkan dan membuat kegiatan Bimtek atau kegiatan Uji Kompetensi Wartawan, agar lebih banyak lagi wartawan di Aceh Tenggara faham tentang etika dan Kode Etik Jurnaliatistik serta bisa menambah ilmu jurnalistik dari pada harus bertugas membantah berita media lain.

Menyikapi hal tersebut, Pj Bupati Agara, Drs. Syakir, M. Si melalui WhatApp kepada Waspada Senin malam menuliskan, “Saya bersumpah demi Allah tidak melakukan itu. Bulan puasa mari kita jaga suasana untuk meningkatkan amalan kita dan saling mengingatkan Semoga Allah mengampuni kita semua, Amiin Yarabbal ‘alamiin”. (cseh)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE