SIGLI (Waspada): Bahu jalan negara Lintas Medan – Banda Aceh, di sejumlah lokasi di Kabupaten Pidie disalahgunakan pedagang buah untuk berjualan.
Hal tersebut terlihat di antaranya di kawasan Bambi Bale On, Rambayan, Kecamatan Peukan Baro, hingga ke kawasan Gampong Lileu, Kecamatan Mutiara.
Para pedagang dadakan itu setiap hari diantar dengan kendaraan mini pickup, lalu ditempatkan barang dagangannya, seperti buah jeruk, salak dan anggur di atas meja plastik d bahu jalan negara Medan-Banda Aceh tersebut.
Keberadaan pedagang buah yang menggelar dagangannya sembarang di bahu jalan negara tersebut, menuai keluhan masyarakat karena dapat memicu kecelakaan dari ramainya lalulalang kendaraan dari yang berukuran kecil hingga kendaraan raksasa.
Kendati sempat ditegur oleh pengendara atau warga sekitar, para pedagang buah itu tidak menggubrisnya, bahkan seolah menantang warga dan pengendara yang menegur untuk tidak berjualan buah di atas bahu jalan.
“Mereka bang sok andal andal beking,” celetuk Rahman salah seorang pengendara dengan nada kesal.
Rahman mengaku merasa terganggu oleh aktivitas para pedagang tersebut, terutama pada jam sibuk siang dan sore hari saat berbuka puasa. Ia menyebut aktivitas pedagang itu bisa menimbulkan kecelakaan, selain itu juga dapat mengganggu pengendara lain, sebab barang dagangan pedagang dan kendaraan pembeli sama sama diparkir sembarangan di bahu jalan.
Safri, 35, warga Pidie lainnya juga mengakui hal yang sama. Ia mengatakan sering menegur. Namun rata-rata para pedagang buah itu mengaku tidak tahu, mereka hanya bekerja pada toko dan titik lokasi jualan ditempatkan oleh tokenya.
Lebih jauh Safri menuturkan, merujuk pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, penggunaan bahu jalan dan trotoar oleh pedagang merupakan tindakan pelanggaran.
Karena itu dia meminta beberapa instansi terkait, seperti Sat Lantas Polres Pidie, Dinas Perhubungan, Sat Pol PP, dan POM TNI, agar dapat bersinergi menertibkan para pedagang buah di bahu jalan negara tersebut. “Sangat mengganggu DNA merugikan. Kita sebagai pengendara harus berhati-hati dan penuh konsentrasi agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan, bisa bisa menubruk meja barang dagangan dia yang di atas badan jalan itu kan,” kata Safri.
Dia juga menyoroti bahwa para pedagang diduga tidak memiliki izin resmi. Ia berharap pemerintah segera menertibkan aktivitas tersebut agar lalu lintas tidak terganggu.(b06)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.