KUTACANE (Waspada): Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) peduli membantu korban banjir bandang dengan menurunkan 2 unit alat ekskavator.
Selain membuka akses jalan juga alat ekskavator ikut melakukan penggalian jembatan yang tersumbat tertutup oleh kayu gelondongan, bebatuan dan lumpur, di Desa Lawe Tua, Desa Lawe Buyur Kecamatan Lawe Sigala-gala, Rabu (22/11).
“Ini bentuk bantuan sosial dari PDI Perjuangan kepada masyarakat yang terkena musibah banjir bandang yang terjadi dahsyat pada Selasa, (21/11) malam,” kata Ketua DPC PDIP Aceh Tenggara, Timbul Ganda Hasudungan Samosir kepada Waspada. id, Kamis (24/11) pagi lewat selulernya.
Ketua DPC PDIP Timbul Ganda Hasudungan Samosir yang juga anggota DPRK Agara itu juga menyampaikan turut berduka atas musibah banjir bandang yang melanda Kabupaten Aceh Tenggara yang terjadi Senin hingga Selasa (21/11) malam.

Peristiwa ini mengakibatkan dua orang korban meninggal dunia. Hingga Rabu (22/11) data BPBD Agara tercatat mencapai 1.006 KK dan 3.018 jiwa yang terdampak banjir bandang dengan pengungsi 271 jiwa, kerusakan rumah dengan rincian rusak berat 36 unit, rusak sedang 45 unit, rusak ringan, 925 unit, di 3 kecamatan.
“Saya atas nama DPRK Aceh Tenggara mengucapkan belasungkawa kepada saudara kita yang menjadi korban jiwa dari musibah banjir bandang yang di Aceh Tenggara,” tandas Timbul Ganda Hasudungan Samosir sembari memohon pemerintah provinsi maupun Pemerintan Pusat segera mungkin menurun bantuan logistik dan bantuan lainnya terhadap korban banjir.
Sementara, warga mengucapkan terima kasih kepada anggota dewan PDP-P yang sudah mewarisi semangat itu dengan membantu mereka dengan menurunkan 2 unit alat ekskavator. Selain membuka akses jalan juga menggali jembatan yang tersumbat tertutup oleh kayu gelondongan, bebatuan dan lumpur, di Desa Lawe Tua, Desa Lawe Buyur Kecamatan Lawe Sigala-gala.
Warga juga berharap kepada Presiden untuk menurunkan bantuan logistik dan bantuan penanggulangan dampak banjir juga memohon bisa menaikkan status peristiwa yang menimpa Kabupaten Aceh Tenggara menjadi bencana nasional, mengingat sampai saat ini yang terdata di 93 desa dan 15 kecamatan yang terdampak banjir.
Pantauan Waspada.id, hujan gerimis masih terus membasahi Kabupaten Aceh Tenggara pagi ini, terutama bagi masyarakat yang terdampak banjir was-was dan mereka khawatir banjir bandang susulan datang melanda menimbulkan korban jiwa, hingga berita ini sampai ke meja redaksi hujan gerimis masih terus mengguyur. (cseh)
Respon (1)