Rumah Sakit Umum Cut Mutia Desa Buket Rata, Kec. Blang Mangat Kota Lhokseumawe. Waspada/Ist
LHOKSEUMAWE (Waspada) : Sejumlah pasien di Rumah Sakit Umum Cut Mutia Aceh Utara di Desa Buket Rata merasa kecewa tidak mendapat pelayanan kesehatan sesuai harapan menyusul beberapa kasus gagal operasi karena kehabisan stok obat bius, Jumat (19/1).
Sejumlah pasien yang berobat untuk menjalani operasi di RSU Cut Mutia tidak menyangka mengalami kejadian gagal operasi. Sehingga terpaksa menunda atau membuat jadwal ulang melakukan operasi dengan menunggu sampai adanya kabar pasokan obat ke RSUD Cut Mutia.
Kejadian gagal operasi membuat pasien dan keluarganya kecewa serta merasa dirugikan. Lantaran pasien harus menunggu adanya pasokan obat yang tidak mungkin dilakukan pada hari libur Sabtu dan Minggu. Sehingga harus menunggu hari masuk kerja pada Senin mendatang, dan hal itu pun masih perlu menunggu dalam proses pengiriman obat dari pihak ketiga.
“ Tolong jangan tulis identitas saya, nanti khawatir bisa menjadi masalah baru dengan pihak rumah sakit. Karena saya sangat kecewa tidak mendapat pelayanan kesehatan yang cepat. Operasi gagal dilakukan karena alasan kehabisan stok obat bius dan lain-lainnya,” papar seorang pasien yang tak mau identitasnya di publis.
Para pasien berharap ke depan pihak Rumah Sakit Umum Cut Mutia tidak mengulangi kejadian gagal operasi karena kehabisan stok obat. Bayangkan saja kalau nasib pasiennya sedang emergency atau darurat serius harus segera dioperasi, tiba-tiba tidak jadi. Tentu bisa beresiko kehilangan nyawa karena terlambat dioperasi.
Sementara itu Humas RSU Cut Mutia dr. Hary yang dikonfirmasi via telepon selulernya membenarkan adanya kejadian gagal operasi karena kehabisan stok obat bius. “Namun sebenarnya obat bius nomor dua tersedia di rumah sakit. Tapi yang tidak ada adalah obat bius nomor satu. Karena dokternya lebih memilih obat bius nomor satu agar lebih mudah melakukan operasi terhadap pasien,” ujarnya.
Hary menjelaskan kondisi kehabisan stok obat ini terjadi lantaran belum adanya SK pejabat setelah pergantian tahun baru. Artinya masalah pasokan obat-obatan harus melalui proses birokrasi dan administrasi di ULP pemerintah. Sehingga belum ada SK pejabat agar bisa melakukan pengadaan obat-obatan untuk pasokan ke rumah sakit umum Cut Mutia.
Bahkan karena Sabtu dan Minggu adalah hari libur, maka terpaksa menunggu pasokan obatnya pada hari Senin mendatang.
Hary juga menyebutkan sejumlah pasien yang gagal operasi itu adalah katagori operasi elektif atau non darurat yang masih bisa ditunda jadwalnya. Sementara yang tidak ditunda adalah operasi Cito yakni tindakan bedah yang harus segera mungkin dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pasien untuk mendapatkan hasil optimal demi keselamatan pasien.
Ketika ditanya berapa banyak jumlah pasien yang telah gagal operasi, Hary mengaku dirinya tidak ingat dan meminta waktu untuk mengecek data.
“Assalamualaikum wrwb pada Selasa tgl 17 Januari 2024 ada 20 operasi elektif yang di batalkan,” pungkas Hary via pesan WhatsAppnya. (b09)