KUTACANE (Waspada): Selain dua warga meninggal dunia terseret banjir , tercatat itga desa terisolir akibat banjir bandang yang menyebabkan putusnya beberapa jembatan serta rusaknya ratusan rumah penduduk di kecamatan Darul Hasanah Aceh Tenggara, Selasa (1/11) malam.
Selain menyebabkan desa Srimuda, Lawe Pinis dan Makmur Jaya kecamatan Darul Hasanah terisolir akibat terputusnya akses hubungan darat menuju desa lainnya di kecamatan yang sama, banjir bandang yang terjadi sekitar pukul 21.30 ,akibat meluapnya Sungai Kuk dan sSngai Lawe Buk itu membuat hubungan Kecamatan Darul Hasanah – Badar terputus total.
Pantauan Waspada, Selasa (1/11) malam di Desa Rambung Teldak dan Rambung Jaya, ratusan warga di Desa Rambung Teldak panik dan berusaha mencari tempat yang tinggi danaman dari hantaman sungai Lawe Buk yang membelah desa yang terbilang parah di hantam banjir bandang bersama Desa Rambung Jaya serta beberapa desa lainnya.
Camat Darul Hasanah didampingi anggota DPR RI, HM Salim Fakhry, Kapolres AKBP Bramananti Agus Suyono, Dandim 0108 Agara, Ketua DPRK Deni Febrian Roza dan Kalaksa Nazmi Desky Selasa (1/11) mengatakan, desa yang terdampak banjir bandang di antaranya, Rambung Teldak, Rambung Jaya, Lawe Pinis, Srimuda dan Desa Makmur Jaya, Kecamatan Darul Hasanah.
Banjir bandang di kawasan pegunungan dan daerah berbukit itu terjadi, kata Nazmi, akibat tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, hingga menyebabkan beberapa anak sungai meluap dan menutup aliran jembatan dan akhirnya menghantam pemukiman penduduk.
Akibat banjir bandang dan banjir sungai yang terjadi pada Selasa malam tersebut, oprit jembatan penghubung Natam- Tanjung amblas total, jembatan penghubung Desa Rambung Jaya- Srimuda – Lawe Pinis ambruk dan mengakibatkan hubungan beberapa desa di Kecamatan Darul Hasanah di bagian utara terisolir.
Pj Bupati Syakir didampingi Sekdakab Mhd Ridwan, anggota DPR RI HM Salim Fakhry, Ketua DPRK Deny Febrian Roza dan Camat Darul Hasanah Hayadun di lokasi banjir bandang Rabu (2/11) mengatakan, akibat musibah banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Darul Hasanah, sarana pemerintah dan sarana umum serta ratusan unit rumah warga pada beberapa desa rusak dan menyebabkan dua warga Rambung Jaya atasa nama Indah dan Sema meninggal dunia terseret banjir bandang.
Dari catatan pihak BPBD Aceh Tenggara dan pihak berkompeten lainnya, 560 jiwa warga atau 176 jadi terdampak banjir, 15 rumah rusak berat, 104 rumah warga rusak ringan, 3 jembatan rusak dan amblas serta puluhan jalan kabupaten terputus dihantam banjir.
Camat Darul Hasanah, Hayadun Rabu (2/11) menambahkan, saat ini warga Makmur Jaya, Lawe Pinis dan Srimuda terisolir dan tak bisa dilewati kendaraan bermotor, karena ambruk dan putusnya jembatan maupun jalan raya sepanjang 40 meter.
Bahkan untuk menuju Kecamatan Ketambe dan Kecamatan Badar, warga tiga desa yang terisolir akibat musibah banjir bandang tersebut harus berjalan kaki sejauh 4- 5 km karena terputusnya jalan dan jembatan.
“Saat ini kita merasa bingung, karena warga sangat membutuhkan alat berat agar mengeruk dan menormalkan aliran sungai ke arah bekas jembatan, agar jika hujan lebat turun lagi, tidak menghantam pemukiman warga, namun sayangnya tak ada akses masuk alat berat ke arah desa Srimuda, Lawe Pinis dan Makmur Jaya,” keluh Hayadun Camat Darul Hasanah di lokasi banjir bandang.(b16)
