BLANGPIDIE (Waspada): Panen padi di Abdya tidak merata. Hal itu disebabkan, usia tanaman dalam 152 Desa, dalam sembilan Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) ‘Nanggroe Bumou Breuh Sigupai’ itu, tidak sama.
Sebagaimana amatan Waspada, Jumat (26/6), di sejumlah titik, seperti di Kecamatan Lembah Sabil, sebagian tanaman padi milik warga tani, masih berbunting. Sebagiannya lagi sudah mulai keluar malai. Bahkan, ada juga yang baru selesai masa tanam.
Demikian juga halnya di Kecamatan Manggeng, Tangan-Tangan, Jeumpa, Kuala Batee dan Babah Rot. Bedanya, sebagian tanaman padi di daerah Menggeng dan Tangan-Tangan, sudah mulai proses pengisian bulir.
Ada juga yang masih masa pengembangbiakan tanaman. “Hanya sebagian kecil petani yang baru habis masa tanam,” ungkap Syahrizal, petani kawasan Tangan-Tangan.
Lain halnya dengan petani kawasan Kecamatan Susoh dan Kecamatan Blangpidie. Di daerah itu, sebagian besar petani sudah memasuki masa panen.
Meskipun belum semuanya panen, namun dipastikan kurang lebih satu bulan mendatang, semua tanaman padi daerah itu siap panen.
“Di Susoh, masih sebagian kecil petani yang sudah dan sedang panen. Sedangkan sisanya, masih menunggu panen yang kita perkirakan sekitar satu hingga dua minggu mendatang,” sebut Agus, petani di Desa Durian Rampak, Kecamatan Susoh.
Katanya, petani yang terlambat memanen padi, dikarenakan saat pengolahan tanah dan hingga proses penanaman padi lalu, terkendala dengan aliran air yang tidak merata, sehingga proses penggarapan lahan terhambat.
Di samping itu, jatah penggunaan traktor besar juga jadi penyebab terhambatnya proses penggarapan. Demikian juga sejumlah hamparan terkena rendaman banjir luapan, yang mengakibatkan terlambatnya panen.
Ditambahkan, petani yang telah memanen padi, rata-rata hanya mendapat hasil yang memuaskan. Ada juga petani yang mendapatkan hasil panen, dengan ubinan rata-rata mencapai 8 ton/ha.
“Ubinannya juga bervariasi, tergantung varietas padi yang ditanaman,” kata Iswandi, petani kawasan Blangpidie.(b21)