BLANGPIDIE (Waspada): Dilaporkan, harga Gabah Kering Panen (GKP) di Aceh Barat Daya (Abdya), di tingkat pengepul tembus Rp6 ribu perkilogram.
Informasi diterima Waspada Selasa (11/6) menyebutkan, tingginya harga GKP yang disesuaikan dengan kualitas dari gabah yang dihasilkan petani tersebut, dipengaruhi akibat panen yang tidak serentak. Kali ini panen di ‘Nanggroe Breuh Sigupai’ sangat terbatas. Panen hanya ditemukan di hamparan areal persawahan Kecamatan Tangan-Tangan, sebagian wilayah Kecamatan Setia, sebagian Kecamatan Blangpidie dan sebagian wilayah Kecamatan Susoh.
Sedangkan di hamparan sejumlah kecamatan lainnya, umur tanaman padi bervariasi, sebagian telah memasuki proses tumbuh kembang anakan, bahkan ada yang baru menyelesaikan proses tanam, ada juga yang masih tahap penggarapan lahan.
Sebagaimana diakui Masri, salah seorang warga tani areal hamparan Teungku Malem Blangpidie. Menurutnya, tingginya harga gabah kali ini sangat melegakan kaum tani yang sudah memasuki masa panen. Pihaknya berharap, harga tersebut dapat bertahan, bahkan bisa lebih tinggi lagi. “Harga kali ini sangat menggembirakan bagi kami kaum tani. Hilang rasanya lelah yang mendera,” syukurnya.
Pihaknya tetap berharap harga tersebut tetap bertahan dan tidak terpengaruh dengan kondisi panen mendatang. Dimana katanya, sebelum-sebelumnya tahun-tahun lalu, harga GKP diawal panen selalu agak tinggi. Namun harga tersebut dipastikan tidak akan bertahan lama, sebab persediaan gabah semakin hari semakin bertambah. Areal persawahan yang akan memasuki masa panen, akan lebih banyak dan merata di seluruh areal persawahan Abdya. Kondisi itu tentu akan berpengaruh terhadap harga gabah.
Saat ini awal Juni ini sebut Zulmahdi, warga tani di Kecamatan Susoh, baru beberapa hamparan yang telah memasuki masa panen. Diantaranya, di kawasan Tangan-Tangan, Setia, Blangpidie dan Susoh. “Itupun belum merata secara keseluruhan. Sebab, banyak juga tanaman padi yang belum matang sempurna,” sebutnya.
Sementara untuk hamparan Kecamatan lain, masih menunggu masa panen tiba. Bahkan ada tanaman padi yang masih dalam proses pertumbuhan anakan. “Harga gabah tahun lalu bisa mencapai Rp4.800 perkilogram, di saat persediaan gabah semakin banyak. Para petani yang panen diawal musim, tentu akan mendapatkan untung banyak. Sedangkan yang panen di penghujung musim, akan mendapatkan untung sedikit,” ungkap Zulmahdi.(b21)