BANDA ACEH (Waspada): Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Safrina Salim, SKM,MKes merasa optimis angka stunting di Provinsi Aceh bisa turun dari angka sekarang pada posisi 31 persen, dengan pola orang tua (ortu) asuh anak stunting.
Nah, kalau kita lihat angka ini sangat miris jika dilihat rata rata angka stunting di Indonesia, ungkap Safrina Salim menjawab Waspada usai dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Aceh yang baru oleh Pj.Gubernur Aceh Achmad Marzuki di Meuligoe Gubernur Aceh, Senin (11/09/23) sore.
Adapun salah satu cara strategis untuk percepatan penurunan stunting di Aceh, kata Safrina, yaitu dengan menjalankan peran orang tua asuh anak stunting,, apakah itu bunda asuh , kakak asuh , maupun ibu asuh dan lainnya.
Menurut Safrina, sebenarnya pola ini sangat sederhana yaitu pihaknya sudah melaksanakannya dengan cara berdonasi/bersedekah satu anak cukup Rp50 ribu perbulan.
Dengan wajib memberikan telur, dua telur perhari Rp50 ribu itu sudah cukup. Kita berdonasi sebagai orang tua asuh anak stunting, itu selama enam bulan.
Jadi, ini pengalaman -pengalaman yang sudah kami jalankan diprovinsi-provinsi lain. Dan pola ini sangat drastis percepatan penurunan stunting, ungkap mantan Direktur Bina Kesehatan Reproduksi itu.
Untuk itu, sebut Safrina, ini juga salah satu kebijakan bapak Pj.Gubernur Aceh, di mana kita harus secara langsung melakukan intervensi secara bersamaan, baik itu unsur PKK, Dinkes maupun BKKBN yang kita mempunyai peran masing-masing .
Jadi tidak ada istilah peran ganda, terutama untuk pemberian makanan tambahan itu. Artinya, kalau kita di BKKBN ada anggaran untuk edukasi, untuk pendampingan. Tapi, kalau utk anggaran langsung kesasaran anak pemberian makanan tambahan, itu ada di Dinkes dan Dinsos, pungkas Safrina Salim.
Kata Safrina, selama satu pekan berada di Aceh, pihaknya sudah beraudensi dengan Dinkes, Bides, Dinas Perlindungan Anak, Bappeda dan elemen lainnya , agar secara bersama- sama memberikan dukungan untuk percepatan penurunan stunting di Aceh.
Bahkan, lanjut Safrina, pihaknya juga sudah mendapat masukan dari ibu Ketua PKK Aceh. Mereka sudah antusias turun ke lapangan, langsung melihat sasaran. Nah, saya selaku Kepalan BKKBN Aceh yang baru sudah siap berserah diri , melakukan apa saja, untuk percepatan penurunan stunting di Aceh, demikian Safrina.
Sebelum dilantik dan dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan BKKBN aceh, Safrina Salim petnah menjabat sebagai Direktur Bina Kesehatan Reproduksi . Ia juga pernah menjabat Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak dan juga sebagai Kepala DP3A Dalduk dan KB ketika bertugas Kota Langsa dari tahun 2013 hingga 2020.
Safrina Salim mengisi kekosongan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh yang sudah tiga bulan ditinggalkan oleh pejabat lama Drs.Sahidal Kastri, MPd yang mencalonkan diri sebagai anggota DPD Wilayah Aceh. (b02)