SUBULUSSALAM (Waspada): Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang beroperasi di Kampong Jontor, Kecamatan Penanggalan, Subulussalam disesalkan konsumen.
Pasalnya, beberapa hari pasca Idul Fitri 1446 atau awal April 2025 lalu hingga saat ini, Minggu (13/4) PDAM itu dikabarkan tak beroperasi normal. Padahal selama ramadan lalu, nyaris tidak pernah terjadi gangguan.
Kondisi inipun disebut telah mengulang kembali penyakit klasik PDAM beberapa waktu lalu yang tidak pernah normal beroperasi, bahkan sejak berdiri, 2020 lalu.
Konsumen di sana berharap Pemko Subulussalam lebih serius untuk menangani air yang menjadi hajat hidup orang banyak tersebut.
“Dalam sepekan ini sepertinya cuma sekali hidup,” sesal sumber Waspada, Sabtu (12/4).
Sumber lain menyebut jika kondisi ini sangat menyusahkan, terlebih curah hujan juga kecil sehingga tidak bisa diharapkan air tadah hujan. Bahkan warga harus mandi ke sungai ‘Lae’ Kombih atau ke sungai terdekat dari kemukiman warga.
Sumber, pengelola akui jika PDAM tidak beroperasi normal karena terkendala keuangan. Bahkan tidak diketahui pasti kapan bisa beroperasi normal. “Pipa induk pecah,” terang Junaedi Simbolon, Pelaksana PDAM Jontor melalui rekaman videonya, Sabtu (12/4).
Plt. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Subulussalam, Muhamad Ali Tumangger pada Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Subulussalam 2025-2029 di aula Kantor Bappeda setempat, Rabu (9/4) tegaskan, untuk aktivasi PDAM Jontor dikerjakan tahun 2025 ini dianggarkan dua miliar rupiah.
Sedangkan untuk PDAM Babah Luhung dan Rundeng direncanakan tahun depan. (b17)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
