KOTA JANTHO (Waspada): Operasi pasar gas elpiji 3Kg yang dilaksanakan Pemkab Aceh Besar di tiga kecamatan, yakni di Kecamatan Kota Jantho, Krueng Barona Jaya (KBJ) dan Ingin Jaya, berjalan lancar dan tertib.
Warga benar benar menunggu event itu di tengah trend harga eceran tertinggi (HET)gas 3 kg di pasaran jauh di atas HET. “Kita ingin negara hadir di tengah masyarakat dalam kondisi begini, hingga mereka benar benar menikmati haknya sebagai konsumen. Tugas kita untuk menegakkan trust price untuk rakyat, dan ini bukan pencitraan,” ungkap Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, SSTP, MM.
Indikasi kelancaran operasi pasar tersebut terlihat ketika ratusan warga Kecamatan Ingin Jaya antusias dan tertib antrian saat membeli gas elpiji 3 kg yang dijual seharga Rp18 ribu per tabung, pada operasi Pasar yang digelar Pemkab Aceh Besar melalui Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Kabupaten Aceh Besar bekerjasama dengan Pertamina Regional Wilayah 1 Aceh dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) di lapangan Lubok Sukon, Ingin Jaya, Aceh Besar, Jum’at (18/8).
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar melalui Kepala Diskopukmdag Aceh Besar, Trizna Darma, ST mengatakan, operasi pasar gas LPG 3 kg ini merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk menekan laju inflasi di Aceh Besar. “Pada dasarnya kegiatan ini untuk membantu masyarakat dan menekan laju inflasi daerah,” katanya.
Trizna menyampaikan, pihaknya melakukan monitoring untuk memberikan rasa aman dan juga untuk memastikan pendistribusian gas elpiji 3 kg ini tepat sasaran, sekaligus untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat, sehingga kehadiran operasi pasar gas melon ini benar benar di rasakan oleh warga.
“Tentu dengan kondisi ini akan sangat memberi dampak positif bagi masyarakat, dan Pemkab Aceh Besar akan terus berupaya untuk melakukan kerja sama dengan Pertamina sehingga operasi pasar ini bisa kembali dilakukan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Trizna menyampaikan bahwa operasi gas elpiji 3 kg pada hari ini tidak hanya digelar di Ingin Jaya, tapi juga digelar di Kota Jantho dan Krueng Barona Jaya dengan jumlah tabung dan harga yang sama yaitu 280 tabung dengan harga Rp18.000 pertabung.
“Operasi gas elpiji 3 kg ini juga digelar bagi masyarakat Kota Jantho dan Krueng Barona Jaya, dengan syarat membawa foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) dengan jumlah tabung 280 dan harga Rp18.000 pertabung,” ujarnya.
Operasi pasar gas elpiji 3 kg yang digelar selama ini mulai tanggal 15 Agustus s/d 25 Agustus 2023 di 23 Kecamatan di Aceh Besar dalam satu hari digelar ditiga Kecamatan dan lokasinya dikantor camat atau Masjid Kecamatan.
“Jadi untuk Kota Jantho dan Krueng Barona Jaya yang digelar hari ini juga, lokasinya berada di Kantor Camat Kota Jantho, dan KBJ dan mulai dibagikan pada pukul 09.30 wib,” tutur Trizna.
Sementara untuk besok pada jam yang sama akan digelar diempat kecamatan yang meliputi Kecamatan Kuta Baro, Kuta Cot Glie, Kuta Malaka dan Kecamatan Darul Kamal.
“Kecamatan Darul Kamal seharusnya digelar pada 16 Agustus kemarin, tapi karna ada Karnaval maka digeser pada Sabtu tanggal 19 Agustus besok, sementara untuk kecamatan yang lain sesuai jadwal dan belum ada perubahan,” pungkas Kepala Diskopukmdag Aceh Besar, Trizna Darma, ST.
Sementara Kapolsek Ingin Jaya, M.Izazaya, SE, SH menyampaikan jika Pemkab dan dinas terkait Aceh Besar ingin melakukan penertiban gas melon yang dijual diatas HET di wilayah hukumnya, dirinya bersama Forkopimcam) siap menemani dan mendampingi demi terciptanya ekonomi yang kondusif di masyarakat.
“Setelah saya melihat tingginya antusias masyarakat dalam mengantri gas melon pada operasi pasar ini, saya berpikir di Ingin Jaya masih ada penjual gas melon diatas harga HET, jadi jika Pemkab dan Dinas terkait ingin melakukan penertiban di wilayah Ingin Jaya, saya bersama Forkopimcam siap untuk menemani dan mendampinginya,” pungkasnya. (b03)