SIGLI (Waspada): Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pidie mencatat tonggak sejarah baru dalam upaya meningkatkan pelayanan publik di bidang kelautan dan perikanan.
Penjabat Bupati Pidie, diwakili Asisten II Sekdakab Ir H Tarmizi launching Sistem Infomasi Penempatan Alat Bantu Penangkapan Ikan (SISAPI), Jumat, (18/10).
Acara yang dilaksanakan di Aula Kantor DKP Pidie dihadiri Kadis DKP Safrizal, S.STP. M.Ec.Dev, Sekwan DPRK Pidie Miswar, Sekretaris Dinas Perhubungan, Sekjen Panglima Laot Pidie, serta perwakilian Panglima Lhok dan Abu Laot wilayah Kabupaten Pidie.
Kadis DKP Pidie Safrizal menyampaikan, Sistem Informasi Penempatan Alat Bantu Penangkapan Ikan atau disebut SIPAPI merupakan sistem berbasis digital yang dirancang untuk memfasilitasi nelayan dalam penentuan lokasi dan jumlah alat bantu penangkap ikan (ABPI) di wilayah ruang laut Kabupaten Pidie dengan memanfaatkan teknologi informasi.

“Dengan adanya SIPAPI diharapkan terwujud database yang akurat dan valid untuk merumuskan program dan kebijakan yang dapat meningkatkan keutungan pada sektor perikanan di Kabupaten Pidie,” harap Safrizal.
Dijelaskan, SIPAPI dihadirkan untuk membantu dan memudahkan para nelayan dan pihak-pihak berkepentingan untuk mengakses data yang tepat dan akurat.
“Kami mencoba memberikan inovasi digitalisasi informasi melalui SIPAPI dengan tujuan untuk mewujudkan data base yang akurat dan mudah diakses dalam rangka mewujudkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang baik, di samping itu tujuan SIPAPI adalah menjadikan ABPI nelayan memiliki legalitas jelas sehingga meminimalisir konflik antara nelayan, menumbuhkembangkan efektivitas dan produktifitas nelayan serta menjaga keserasian kelestarian ruang laut dan ekosistem laut yang berkelanjutan di Kabupaten Pidie,” terangnya.
Sekretaris Panglima Laot Kabupaten Pidie, Marfian As menyambut baik upaya yang dilakukan DKP dengan menyediakan data yang akurat terkait lokasi dan jumlah ABPI di Kabupaten Pidie.
“Selama ini nelayan harus mengeluarkan biaya yang banyak saat melaut. Hal tersebut disebabkab nelayan masih menggunakan metode lama menuju lokasi ABPI miliknya sehingga konsumsi bahan bakar kapal tinggi, semoga dengan adanya SIPAPI dapat meringankan biaya yang dibutuhkan dan tangkapan kami bisa memuaskan setiap harinya,” tutupnya.
Penjabat Bupati Pidie dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten II Sekdakab mengapresiasi inisiatif implementasi SIPAPI. Dengan adanya SIPAPI ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang lebih cepat, tepat, transparan dan akuntabel. Semoga inovasi ini berkontribusi menurunkan biaya operasional sehingga pendapatan akhir nelayan meningkat menuju kesejahteraan. (b06)