IDI (Waspada): Muara Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, Kabupaten Aceh Timur, dangkal. Nelayan berharap Pemerintah Aceh segera menindaklanjuti, sehingga aktivitas nelayan kembali normal.
“Pengerukan muara perlu diseriuskan kembali, sehingga kapal nelayan dapat keluar-masuk tanpa harus menunggu air pasang,” kata Wakil Panglima Laot Lhok Kuala Idi, H Husaini, kepada Waspada, Jumat (29/8).
Selain itu, lanjutnya, pihaknya berharap agar dilakukan penambahan pembangunan jetty sepanjang 100 meter kiri dan kanan ke laut. “Statusnya ini PPN, tapi melihat kondisi muara hari ini tidak lebih dari ‘kuala tikus’,” tambah H Husaini.
Disinggung ponton yang disiapkan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPN Idi, dia mengatakan, ponton terus melakukan pengerukan, tapi hasilnya belum maksimal, karena pasir dari laut masih didorong ke darat hingga akhirnya menutupi bibir muara.
“Akibat pasir bertumpuk ke bibir muara, maka kapal nelayan dalam berbagai ukuran tidak bisa keluar masuk secara normal. Oleh karenanya kami meminta pemerintah untuk menambah pembangunan jetty dan pengerukan secara serius,” timpa H Husaini.
Selama ini pengusaha sektor perikanan harus menerima kerugian, dimana ketika hendak kapalnya berangkat tidak bisa berlayar, karena muara dangkal. “Begitu juga ketika pulang tidak bisa melakukan pembongkaran tepat waktu, karena muara dangkal, sehingga harus menunggu air pasang,” urai H Husaini.
Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Aceh Timur, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur untuk menyurati Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna dilakukan normalisasi secara menyeluruh, baik PPN Idi dan sejumlah muara lainnya di Aceh Timur.
“Bukan hanya Muara PPN Idi, tapi beberapa muara lainnya juga dalam keadaan yang sama, seperti Muara Kuala Simpang Ulim, Muara Kuala Idi Cut, Muara Kuala Peureulak dan Muara Kuala Julok dan Muara Kuala Parek serta beberapa muara lainnya di Aceh ,” ujar Ketua YARA Perwakilan Aceh Timur, Indra Kusmeran.
Mengingat keterbatasan APBK yang dimiliki Pemkab Aceh Timur, Indra Kusmeran meminta Pemerintah Aceh mengalokasikan Dana Alokasi Khusus Aceh (DOKA) untuk diplotkan pengerukan sejumlah muara di pantai timur Provinsi Aceh, terutama Muara PPN Idi, yang kondisinya sangat memprihatinkan. “Nelayan di daerah ini bertahun-tahun sudah menjerit, karena pengerukan muara selama ini belum membuahkan hasil yang maksimal,” pungkas Indra Kusmeran. (b11)