SIMEULUE (Waspada): “Miris, mungkin ini ada yang salah dengan pola kepemimpinan pendidikan kita di Simeulue ini,” ujar Hardani kepada Waspada.id, Senin (16/9).
Hal ini dilontarkan Hardani usai melihat video peristiwa perkelahian dua siswi SMA di Simeulue berseragam sekolah lengkap yang beredar di Medsos.
Hardani yang merupakan tokoh muda dan seorang tokoh politik pemerhati pendidikan, meminta semua pihak memberikan atensi serius terhadap dunia pendidikan Simeulue
Menurutnya, perkelahian siswi di Simeulue adalah sesuatu hal yang tidak biasa dan mengindikasikan adanya kemunduran dalam pembentukan karakter anak didik di pulau yang berada di tengah laut itu.
“Betul-betul menusuk hati melihat video itu. Jika kita amati dengan seksama, perkelahian itu sudah ibarat pertandingan ditonton beramai-ramai, nampaknya sengaja ditentukan lokasi di pinggir laut,” ujarnya.
Anehnya, kata Hardani, sebagian yang ada di lokasi kejadian malah menyuruh dan memprovokasi rekan mereka untuk terus berkelahi dan tatkalah ada yang melerai malahan terdengar ada yang melarang. “Sedih kali,” ujarnya lagi.
“Ini kemunduran luar biasa dunia pendidikan kita di pulau ini, dan ini hanya satu dari sekian banyak peristiwa miris tentang dunia pendidikan kita yang muncul dan viral ke publik,” ujarnya lagi.
Hardani berharap segera didamaikan dan diperbaiki. Kemudian dia berpendapat tragedi ini semestinya tidak terjadi bila ada sosialisasi dan pengawasan dari Satuan Tugas Pencegahan, Penanganan Kekerasan (TPPK) sekolah secara baik.
Katanya, TPPK sesuai Permendikbud Nomor 46 tahun 2023 wajib ada di setiap sekolah dan harus bekerja sebagaimana aturan Permendikbud 46.

Kacabdin Provinsi Aceh di Simeulue Al Amin ketika dikonfirmasi, Senin (16/9) menyatakan masalah perkelahian siswi sudah diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat di kampung. Katanya, ada SMA dari Simcut dan SMA Salang.
Kepala SMAN 1 Salang, Safri Ali yang dikonfirmasi Senin (16/9) sore mengaku sedang berada di Polres Simeulue dengan sejumlah siswa-siswi dari sekolahnya.
Dia membenarkan, siswi yang berkelahi dan videonya beredar di Medsos adalah murid SMAN 1 Salang karena salah paham.
Namun keduanya sudah berdamai. Perdamaian juga dengan kedua orang tua masing-masing siswi di sekolah pada Senin 16 September 2024.
Safri Ali juga dalam konfirmasi dengan Waspada.id mengirimkan video perdamaian dan surat perdamaian antara kedua siswi dan orang tua masing-masing. (b26).