SIMEULUE (Waspada): Minyak tanah di Simeulue dua pekan terakhir ini terpantau langka bahkan sekira seminggu belakangan nyaris hilang total.
Dampaknya ribuan ibu rumah tangga (IRT) yang masih tergantung dengan minyak tanah subsidi untuk kebutuhan dapur, resah.
Sejumlah IRT yang ditanyai Waspada secara acak di sejumlah desa yakni: Kuala Makmur, Ujung Tinggi, Ganting dan di Kota Sinabang, Rabu (1/2) mengaku bingung atas kelangkaan minyak tanah.
Sementara tidak ada gas subsidi untuk alternatif seperti di kabupaten kabupaten lain. “Terpaksa harus cari kayu bakar, atau beli dengan harga mahal,” sebut satu di antara warga.
Dari sekian ungkapan dengan intonasi yang berbeda umumnya meminta pada Pertamina dan Pemkab Simeulue untuk tidak diam dan lalai mengatasi kondisi karena sudah sangat menyusahkan.
Salah satu pengecer resmi penjual minyak tanah di Dusun Berambang Desa Ganting Kecamatan Simeulue Timur Ita kepada Waspada tadi sore mengkonfirmasi, Januari 2023 dia hanya mendapat suplai sekitar 920 liter saja.
Sesuai dengan jatah yang diberikan, dia bagikan untuk 92 KK persatu KK nya mendapatkan jatah/bagian 10 liter. Sementara untuk bulan Februari 2023 ini dikabarkan baru dipasok pada tanggal 6.
Kepala Bagian Ekonomi Setdakab Simeulue, Budikari, SP yang dikonfirmasi Waspada melalui seluler malam ini menjelaskan kelangkaan minyak tanah kemungkinan karena dilatari kekurangan kuota sekitar 200-an KL.
Dalam rangka mengatasi kebutuhan itu, beberapa waktu lalu Pemkab Simeulue katanya, sudah melakukan rapat dengan sejumlah unsur di Kabupaten Simeulue dan hasilnya telah dibuat surat permohonan kuota tambahan ke BPH Migas.
“Bukan hanya penambahan kuota minyak tanah tetapi juga untuk kebutuhan solar, suratnya sudah kami sampaikan langsung beberapa waktu lalu,” jawab Budikari.
Disoal kemungkinan adanya minyak tanah yang belum tersalurkan atau masih di timbun, “sebentar saya telpon pihak agen perusahaan setelah itu langsung saya kabari balek,” jawabnya.
Setelah itu Budikari melaporkan sesuai dengan konfirmasi dari owner PT Ika Jaya, Safwan selaku APMS (Agen Penyalur Minyak Tanah dan Solar) ada pengurangan jatah 10 ton dari Pertamina dibanding tahun 2020 mesti harusnya ditambah bukan dikurangi.
Safwan saat dikonfirmasi via telepon kebenaran informasi di atas mesti tersambung, namun hingga berita ini dikirim belum menjawab.(b26)

Waspada/Rahmad
Seorang IRT di Simeulue tampak berjalan kaki mencari minyak tanah meski sudah malam, Rabu (1/2).
Waspada/Ist
Paling Kanan Kepala Bagian Ekonomi Setdakab Simeulue, Budikari SP. Paling kiri stafnya, Atosanda dan Dua Kepala Dinas Perizinan Simeulue Syamsudin, SH foto bersama dengan pejabat BPH Migas usai mengantar surat permohonan tambahan kuota minyak beberapa pekan lalu.
Waspada/Ist
Copyan surat Pemkab Simeulue Pj Bupati Ahmadliyah perihal penambahan kuota BBM untuk Simeulue 2023.