ACEH UTARA (Waspada): Dalam kunjungan kerjanya ke Aceh secara perdana Rabu (16/11), Menteri ATR/BPN Marsekal TNI (Purn) Dr. (HC) Hadi Tjahjanto, S.I.P ikut meresmikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Satya Agung dan menyerahkan sertifikat plasma kebun sawit milik warga di Desa Uram Jalan , Kecamatan Geurodong Pase, Kabupaten Aceh Utara.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT. Satya Agung Joefly J. Bahruny melalui siaran persnya dalam Grup JPFC Lhokseumawe, terkait kunjungan kerja Menteri ATR/BPN Marsekal TNI (Purn) Dr. (HC) Hadi Tjahjanto, S.I.P dan Pj. Gurbernur Aceh Mayjen (Purn) Achmad Marzuki ke PKS PT. Satya Agung Desa Uram Jalan.
Dikatakannya, dalam acara seremonial itu, diawali dengan peresmian PKS PT. Satya Agung oleh Pj Gubernur Aceh Mayjen (Purn) Achmad Marzuki. Pasca itu, disusul dengan kegiatan penyerahan sertifikat plasma kepada masyarakat pemilik kebun oleh Menteri ATR/BPN Marsekal TNI (Purn) Dr. (HC) Hadi Tjahjanto, S.I.P.
Masyarakat penerima sertifikat plasma tersebut telah tergabung dalam 2 Koperasi petani yang telah berbadan hukum, koperasi tersebut yaitu Koperasi Harta Bumoe Mbang dan Koperasi Mentari.
Jumlah keseluruhan petani yang tergabung dalam 2 koperasi tersebut sebanyak 1.000 petani dengan keseluruhan areal seluas 2.000 Ha.
Di sisi lain hal yang uniknya adalah dalam keanggotaan koperasi ini sebagian besar anggotanya merupakan orang – orang yang pernah terlibat secara praktis dalam konflik senjata api Aceh di masa lalu, mereka adalah para mantan gerilyawan GAM.
Disebutkannya, model yang diterapkan dalam kemitraan PT Satya Agung dan petani adalah Sistem Plasma. “Maka sangat diharapkan dengan kemitraan ini kesejahtraan masyarakat sekitar akan meningkat dan keuntungan perusahaan juga akan meningkat karena hasil TBS petani akan dijual ke PKS PT. Satya Agung,” ujarnya.
Joefly menjelaskan PT. Satya Agung merupakan salah satu perusahaan perkebunan nasional yang berlokasi di Aceh Utara terus bergerak maju dengan senantiasa memberikan keuntungan positif bagi masyarakat sekitar perusahaan tanpa merusak lingkungan yang ada di sekitar perusahaan. Secara lebih luas PT. Satya Agung ingin mensukseskan program pemerintah Propinsi Aceh.
Joefly menerangkan programnya Makmue Beusaree Adee Beurata (Mewujudkan kemakmuran dalam seluruh aspek kehidupan seluruh rakyat Aceh serta memberikan rasa keadilan kepada siapapun juga) serta berpengharapan menjadi pemicu seluruh pengusaha Aceh lainnya untuk mensukseskan program pemberdayaan masyarakat yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Aceh.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka dilakukan peresmian PKS PT. Satya Agung dan penyerahan Sertifikat Plasma Kebun Kelapa Sawit bagi masyarakat sekitar kebun PT. Satya Agung. Peresmian dilakukan oleh Pj. Gurbernur Aceh Mayjen (Purn) Achmad Marzuki. Dalam peresmian ini turut dihadiri oleh Pj Bupati se-Provinsi Aceh, Muspika Kab. Aceh Utara, Direksi BNI, Direksi Bank Aceh, Pengurus GAPKI Pusat dan beberapa Direksi PTPN .
Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT. Satya Agung berlokasi di Desa Uram Jalan, Kecamatan Geurodong Pase, Kabupaten Aceh Utara memiliki kapasitas olah 30 ton/jam ekstensi 45 ton/jam telah mulai beroperasi sejak Mei 2021 yang lalu. Sumber TBS PMKS PT. Satya Agung berasal dari kebun masyarakat sekitar dan kebun PT. Satya Agung sendiri dengan luas lahan seluas 10.000 Ha.
PMKS PT. Satya Agung dalam beroperasi telah menerapkan zero waste atau nihil limbah dengan memanfaatkan seluruh limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan TBS menjadi CPO. Limbah tersebut mencakup limbah padat dan limbah cair. Limbah padat berupa Empty Fruit Bunch (EFB) dan cangkang sedangkan limbah cair berupa Palm Oil Mill Effluent (POME). Limbah –limbah tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan tanaman kelapa sawit dan bahan bakar.
PMKS Satya Agung dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan menyerap tenaga kerja yang berasal dari desa sekitar pabrik, menerima TBS dari masyarakat sekitar Kecamatan Geurodong Pase dan Kecamatan Simpang Keuramat. (b09)