Mentan RI Yakin Wabah PMK Terkendali

  • Bagikan

KUALASIMPANG (Waspada): Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, bahwa wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap ternak sapi yang saat ini terjadi di Aceh Tamiang dan wilayah lainnya sudah terkendali. Bahkan untuk Aceh tidak lagi tanggap darurat, tetapi sudah memasuki masa penyembuhan.

“PMK sudah terkendali di Aceh, mari kita membangun persepsi publik bahwa PMK ini selesai dapat diatasi dengan suntikan, obat-obatan dan vitamin yang dapat meningkatkan imunitas hewan ternak,” kata Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian RI dalam rapat koordinasi pengendalian dan penanggulangan wabah PMK di wilayah Aceh, Kamis (12/5) kemarin di aula Setdakab setempat.

Mentan RI menyebut, dimana PMK itu seperti Covid-19 nya hewan yang juga ada masa inkubasi 14 hari, sesudah masa inkubasi berakhir akan sembuh. “ PMK banyak yang kena dan banyak sembuh dan dii Jawa Timur dari 1.300-san kasus PMK, hanya 33 ekor sapi yang mati,”ujarnya.

Syahrul Yasin Limpo menyadari seluruh sapi harus divaksin untuk pencegahan PMK, dirinya percaya Aceh dapat mengendalikan dan menanggulangi PMK, karena ada kerja sama provinsi dengan kabupaten dan kolaborasi yang baik bersama seluruh Forkopimda dan seluruh jajaran di bawahnya.

“ Hal penting adalah disosialisasikan PMK ternak tidak menular kemanusia, sapi yang terpapar PMK dagingnya bisa dan layak dikonsumsi, kecuali daging di area mulut dan jeroan itu dibakar,” tegasnya sembari menyampaikan, penyembuhan ini merupakan temprorer pengobatan, maka darurat PMK ini bisa segera dicabut jika seluruh sapi sudah divaksin.

Seusai rapat koordinasi, Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo bersama rombongan melakukan peninjauan dan melakukan penyemprotan disenfektan kandang sapi serta melihat langsung kondisi sapi yang terjangkit PMK di Kampung Paya Meta, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang.

Dalam peninjauan tersebut, Mnetan RI Syahrul Yasin Limpo didampingi Wakapolda Aceh, Brigjen Pol Dr. Drs H Agus Kurniady Sutisna, MM, MH, Kepala Station Karatina Pertanian Kelas 1 Banda Aceh, Drh Ibrahim, Kepala Dinas Peternakan Aceh, Drh. Rahmandi,M.Si, Bupati Aceh Tamiang H. Mursil, Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon SH dan Ketua DPC Partai Nasdem yang juga anggota DPRK Aceh Tamiang,Maulizar Zikiri, Kadistanbunnak Aceh Tamiang, Safuan dan para Kepala SKPK, para Camat serta masyarakat peternak.

Disela – sela peninjauan lapangan tersebut, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, bahwa kunjungan kerjanya ke Aceh Tamiang, Provinsi Aceh dalam rangka menjalankan perintah Presiden Republik Indonesia untuk meninjau langsung kondisi semua daerah-daerah yang ditetapkan sebagai daerah yang telah terdeteksi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Mentan RI Yakin Wabah PMK Terkendali

Disebutkannya, Presiden telah memerintahkan Kementan dan satgas yang terdiri dari unsur Kepolisian, TNI, Kejaksaan dan lintas kementerian yang ada untuk berada di semua daerah-daerah yang ditetapkan sebagai daerah wabah penyakit PMK.

Selain Provinsi Jaya Timur, Provinsi Aceh yakni Kabupaten Aceh Tamiang merupakan salah satu provinsi yang ditetapkan sebagai daerah yang telah terdeteksi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), “ Kami hadir untuk melihat secara langsung agenda yang telah ditetapkan, yakni agenda darurat, agenda temporary, agenda transisi dan agenda recovery,” ungkapnya.

Syahrul Yasin Limpo mengatakan, bahwa ada dua Kabupaten yang terkontaminasi wabah PMK, kemudian berkembang menjadi lima daerah dan pihaknya telah melakukan rapat koordinasi bersama Bupati dan Gubernur Aceh, dalam rapat koordinasi itu, berkesimpulan bahwa PMK bisa disembuhkan di Aceh ini menjadi contoh bahwa PMK bisa disembuhkan.

Dari sekian ribu ekor sapi yang terkontaminasi atau terserang wabah PMK, hanya terdapat 13 ekor sapi yang mati, oleh karena itu, kita telah melakukan upaya-upaya pencegahannya dengan melakukan lockdown dan melakukan isolasi serta melakukan penyemprotan penyemprotan terhadap kandang dan sapi.

Dalam kunjungan tersebut, Mentan RI Syahrul Yasin Limpo juga menyerahkan obat-obatan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi Aceh untuk mengatasi wabah PMK yang terdapat pada hewan ternak sapi masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang.(b15).

  • Bagikan