KRUENG GEUKUEH, Aceh Utara (Waspada): Memasuki tahun 2023, PIM melakukan penjualan perdana Pupuk NPK. Pada kesempatan yang sama, pengapalan akhir Tahun 2022 juga berlangsung di pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara, Sabtu (31/12).
Direktur Utama PT PIM Budi Santoso Syarif dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan pegantongan, peresmian penjualan perdana pupuk NPK atas keberhasilan proses commissioning pabrik NPK PIM serta Pengapalan Akhir Tahun 2022 ini, sebagai wujud eksistensi perusahaan atas kinerja sepanjang Tahun 2022. Dia berharap rangkaian kegiatan akhir tahun (end year closing events) ini, dapat terus dilakukan untuk memotivasi serta membangun semangat kerja seluruh insan PIM demi meningkatkan produksi dan pencapaian kinerja perusahaan di tahun-tahun berikutnya.
Tahun 2022 realisasi produksi urea sebesar 526.580 ton atau 82,28 persen dari rencana produksi 640.000 ton/tahun. Sedangkan realisasi produksi Amoniak sebesar 377.510 ton atau 101,48 persen dari rencana produksi 372.800 ton/tahun. “Kita patut bersyukur dengan pencapaian produksi tersebut, terlebih saat ini kita masih memaksimalkan operasional satu pabrik dalam kegiatan produksi. Alhamdulillah atas semangat, doa, dan perjuangan seluruh insan PIM kita dapat memenuhi kebutuhan Pupuk Urea dan Amoniak untuk dalam negeri dan juga kebutuhan ekspor,” sebutnya.
Budi Santoso Syarif menambahkan, saat ini PIM memiliki 3 unit mesin pengantongan dengan kapasitas 2.400 – 2.700 ton/hari. PIM selalu menjaga kualitas dan kuantitas produk sebelum dikantongi, sehingga produk yang diterima konsumen selalu terjaga kualitasnya sesuai standar. Produk yang telah dikantongi akan langsung didistribusikan atau disimpan dalam gudang bag storage dengan kapasitas simpan di gudang lini I sebesar 5.000 ton. “Momen akhir tahun ini kita berhasil mengoperasikan Pabrik Pupuk NPK yang berkapasitas 500.000 ton per tahun sehingga pada hari ini juga melakukan Penjualan Perdana Produk Pupuk NPK PIM secara simbolis oleh Jajaran Direksi PIM sehingga kita harapkan akan dapat memenuhi kebutuhan Pupuk NPK kepada Petani. Dengan beroperasinya Pabrik Pupuk NPK diharapkan nantinya PIM dapat berkontribusi lebih besar lagi dalam pemenuhan kebutuhan Pupuk NPK untuk mendukung ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Ia menyebutkan, PIM sebagai salah satu anak perusahaan Pupuk Indonesia Group berkomitmen untuk terus melakukan langkah-langkah dalam strategis demi tersedianya kebutuhan bahan baku gas sebagai kebutuhan utama bahan baku Pabrik dan juga senantiasa mengoptimalkan operasional Pabrik untuk tercapainya target produksi sehingga dapat terus memberikan kontribusi yang maksimal dalam memenuhi kebutuhan pupuk.
Mewakili Manajemen PT PIM, Budi Santoso mengucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh Insan PIM sepanjang tahun 2022. Dengan semangat perjuangan sangat tinggi dan berusaha maksimal untuk kemajuan perusahaan. “Semoga waktu dan tenaga yang dikeluarkan mendapatkan balasan dari Allah SWT dan apa yang kita niatkan berjalan dengan lancar,” terangnya.
Berlandaskan semangat tersebut, PIM terus melakukan pengembangan, diantaranya Komersialisasi Lahan IMIA (Iskandar Muda Industrial Area), Program Makmur dan program-program strategis berdasarkan Sumber daya yang tersedia seperti Blok Andaman, Blok Gebang, Blok Bireuen Sigli Oil and Gas serta potensi sawit dan sumberdaya lainnya.
Potensi tersebut memicu PIM untuk terus berkarya mendukung ketahanan pangan dan ketahanan energi melalui pembangunan pabrik Blue Ammonia dan Green Ammonia sebagai Industri Hijau. PIM mengajak investor untuk melakukan investasi hilirisasi sawit di dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun-Lhokseumawe untuk bersama-sama mewujudkan kawasan Green Industry Cluster (GIC) pertama di Indonesia.
Menutup penjelasannya, Direktur Utama PIM menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2022, sebanyak 94 kapal telah bersandar di TUKS PIM dalam rangka mengangkut Pupuk Urea dan Ammonia untuk didistribusikan ke Pasar Domestik maupun untuk kebutuhan Ekspor. Penghujung Tahun 2022 ditutup Pengapalan pupuk urea bag diangkut oleh Kapal Hodasco 19 dengan tujuan Padang, Sumatera Barat dan dilakukan pelepasan Kapal secara langsung oleh Jajaran Direksi PIM didampingi oleh SVP, VP dan Staf bertempat di Pelabuhan PIM.(b08)