SIGLI (Waspada): Belum tiga bulan dipimpin Ir Wahyudi Adisiswanto, M.S.i, Kabupaten Pidie mampu meningkatkan Monitoring Center For Prevention (MCP) tahun 2022 73,94% dibanding tahun 2021 sekira 56%.
Sebagaimana diketahui, Monitoring Center For Prevention (MCP) merupakan penilaian indikator Reformasi Birokrasi dalam skema Koordinasi, Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia.
Capaian positif tersebut disampaikan Pj Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto, M.Si dalam acara jamuan makan siang dengan wartawan di Pendopo Bupati Pidie, Selasa (18/10). Ir Wahyudi Adisiswanto dalam pertemuan itu didampingi Sekda H Idhami, S.Sos, M.Si, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setdakab Pidi, Drs Sayuti MM, Asisten I Drs Samsul Azhar, Kepala Bappeda Pidie H Isnaini, ST,M.Si, dan Kabag Prokopim Teuku Iqbal, SSTP,M.Si.
Dia mengungkapkan capain positif yang dicapai pihaknya atas semangat kebersamaan dan kekompakan yang selama ini dipupuk. Lanjut dia, kebersamaan dan kekompakan itu terjalin karena Ir Wahyudi Adisiswanto tidak ingin mengungkit masa lalu dan tidak mau melakukan mutasi-mutasi jabatan. Sikap tegas dia tersebut ternyata menyebabkan para kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) di daerah itu merasa nyaman bekerja.
“Dulunya para SKPK berpikir saya kerja keras nanti saya ditinggal. Sekarang mereka nyaman dipimpin oleh pak Sekda dan para asisten dan mereka jadi kompak sendiri. Inikan tidak sengaja terbentuk sendiri kekompakannya,” kata mas Wahyudi menjelaskan dalam acara jamuan makan siang tersebut.
Sekda Pidie, H Idhami, M.Si menambahkan dari 21 kabupaten/kota yang melakukan perubahan anggaran, Kabupaten Pidie memperoleh izin dari Mendagri, dan Kabupaten Pidie masuk dalam tujuh Kkbupaten/kota tata pengelolaan keuangan yang baik. “Kita mendapat evaluasi yang alhamdulillah bagus, dan sudah bisa bergerak untuk dituangkan dalam DPA SKPK masing-masing. Untuk percepatan penyelesaian beberapa program yang telah disepakati bersama dengan DPRK,” katanya. (b06)