SUBULUSSALAM (Waspada): Segenap Masyarakat Pakpak Kota Subulussalam, Aceh (Pakpak Suak Boang), terhimpun dalam Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Himpunan Masyarakat Pakpak (Himpak) turut meramaikan rangkaian Pembukaan dan Karnaval Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VIII tahun 2023 di Banda Aceh, pekan lalu.
Rombongan puluhan massa Himpak khusus mengikuti karnaval di sana bergabung bersama kontingen Pemko Subulussalam, Aceh.
Demikian Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Himpak Aceh, Anes Kabeaken sekembali memimpin rombongan Himpak ke Banda Aceh kepada Waspada di Subulussalam, Sabtu (11/11).
Ditegaskan, semangat masyarakat Pakpak Kota Subulussalam turut serta menyemarakkan PKA sebagai salah satu langkah menunjukkan jika jati diri, suku atau etnis Pakpak tetap eksis, hidup dan berkembang di Aceh yang diakui negara.
Dikatakan, meski pendanaan untuk bisa tampil pada perhelatan PKA VIII ini sebatas mengandalkan donasi masyarakat Pakpak Subulussalam dan sumber lain yang tak mengikat, peran dan keikutsertaan ini diyakini bisa berkesinambungan pada tahun-tahun mendatang.
Kepada masyarakat Pakpak, terlebih yang tergabung di Ormas Himpak, Anes Kabeaken mengajak untuk tetap berkontribusi, moril maupun materil sehingga ke depan etnis Pakpak bisa terus berperan aktif dalam berbagai perhelatan, baik lokal maupun nasional.
Diketahui, pergelaran PKA diikuti semua kabupaten/kota se-Aceh dan sejumlah negara sahabat, seperti Jepang, India, Timur Leste, Malaysia dan Thailand ini dibuka Pj. Gubernur Aceh Achmad Marzuki di Komplek Taman Sulthanah Syafiatuddin, Sabtu (4/11) malam, pekan lalu.
Menurut Pj. Marzuki membuka PKA, PKA yang perdana digelar 1958, merupakan sarana untuk menapaki sejarah, memupuk persatuan di tengah keberagamaan suku dan adat istiadat.
Festival PKA bukan sekedar merayakan kebudayaan, tetapi juga mengabadikan jejak sejarah serta menghidupkan semangat persatuan Aceh yang menyatu di Bumi Serambi Mekkah.
Melalui PKA diharapkan meningkat kunjungan wisatawan ke Aceh, yang selain indah alamnya, kebudayaan Aceh tidak kalah menarik untuk dinikmati, dikaji dan diapresiasi.
Dia mengajak masyarakat Aceh menjadikan momentum PKA untuk bersatu membangun Aceh, mewujudkan Aceh yang baldatun tayibattun wa rabbun ghafur.
PKA VIII yang digelar, 4 hingga 12 November 2023 diperkirakan diikuti 4.829 seniman/budayawan, 117 peserta pameran, 23 BUMDes, 23 SMK, 72 pengrajin dan pedagang produk tradisional Aceh dan 1.109 tenaga kreatif.
Sejumlah lokasi PKA, yakni Taman Sulthanah Shafiatuddin, Museum Aceh, Museum Tsunami, Taman Budaya, Blang Padang, Hermes Hotel, Amel Hotel, Krueng Lamnyong, Kampung Pande dan Desa Baet. (b17)