BLANGPIDIE (Waspada): Para mahasiswa yang tergabung dalam program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), ikut serta dan berperan aktif, dalam menyukseskan ragam inovasi kelengkapan administrasi kependudukan (Adminduk), yang diterapkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Aceh Barat Daya (Abdya).
Sebagaimana diketahui, para mahasiswa yang tergabung dalam program MSIB di Disdukcapil Abdya tersebut, masing-masing berasal dari Universitas Syiah Kuala, Universitas Hasanuddin, Uversitas Muhammadiyah Sumatera Utara, serta mahasiswa dari Universitas Teknologi Mataram.

Ketua Tim MSIB pada Disdukcapil Abdya, Ghufran Aufar Farisi, Jumat (11/11) lalu menyebutkan, beragam inovasi seperti Abdya Oke, Serakit, Sigupai dan Sop Samsai, dinilai sangat membantu masyarakat dalam melengkapi Adminduk. Seperti penerbitan KK, KTP, Kartu Identitas Anak (KIA), akte kelahiran, akte kematian, pernikahan maupun perceraian khusus untuk non-muslim, serta dokumen-dokumen penting lainnya, seperti surat pindah dan lainnya.
Ragam inovasi ini kata Ghufran, sangat membantu masyarakat Abdya dalam melengkapi Adminduk. Meskipun demikian katanya, ada juga kendala yang dihadapi Disdukcapil Abdya selama turun ke lapangan, yakni kendaraan operasional yang belum ada. “Yang lebih memperihatinkan alat perekaman KTP yang sudah termakan usia. Sehingga layanan menjadi terganggu,” ujar Ghufran.
Kadisdukcapil Abdya Jamaluddin mengatakan, kehadiran mahasiswa dalam program MSIB ini patut diapresiasi. Tidak hanya mencari pengalaman, program yang berakhir pada Desember mendatang ini, juga memberikan masukan terkait optimalisasi layanan Adminduk kepada masyarakat.
Menurut Dausal, demikian Kadisdukcapil ini biasa disapa, selama ini telah banyak inovasi yang dihadirkan, dalam mempermudah masyarakat mendapatkan hak sebagai warga negara Indonesia, dalam rangka melengkapi dokumen yang diakui oleh negara.
Dalam memperoleh dokumen kependudukan, masyarakat hanya perlu datang dan membawa syarat-syarat yang sudah ditentukan, untuk menerbitkan sebuah dokumen dengan tidak perlu menunggu dalam waktu yang lama. “Disdukcapil Abdya juga turun langsung ke lapangan, menyapa dan menyahuti keluhan masyarakat,” ungkap Dausal.
Dausal menambahkan, dari hasil uji lapangan, pihaknya mengetahui dengan pasti, program yang dijalankan selama ini sangat membantu masyarakat, terutama bagi mereka yang sedang sakit. Intinya, layanan terbaik kepada masyarakat harus terus diupayakan demi kebaikan bersama.
Adminduk itu lanjutnya, penting bagi setiap warga. Hadirnya Serakit telah mampu mewujudkannya. “Mahasiswa MSIB juga meluncurkan inovasi Caper (Customer Pelayanan Masyarakat), yaitu inovasi yang menghubungkan komunikasi antara masyarakat dan Disdukcapil. Inovasi ini akan dikembangkan dan menjadi inovasi pendukung nantinya,” demikian Dausal, Kadisdukcapil Abdya.(b21)