LANGSA (Waspada) : Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Mahasiswa (Unsam) dan sejumlah mahasiswa mendatangi Komisi III DPRK Langsa meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Keumeuneng untuk meningkatkan pelayanan suplai air ke pelanggan, Rabu (14/9).
Dalam audensi tersebut Presma Unsam, Rahmat Hidayad, beserta rekan lainnya menyampaikan keluh kesah masyarakat Kota Langsa terkait suplai air yang belum maksimal.
“Kami datang ini bukan tanpa alasan, artinya menyuarakan aspirasi masyarakat untuk perubahan yang lebih baik,” ucapnya.

Di samping itu juga, mahasiswa memberikan sebuah rekomendasi kebijakan terhadap Pemerintahan Kota Langsa berupa tiga point.
Adapun point satu meminta Direktur utama PDAM Kota Langsa agar optimis dan komitmen dalam transparansi peningkatan pelayanan terhadap pelanggan setia PDAM, serta lebih paham dan mengerti mencari solusi tentang permasalahan yang terjadi agar memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat Kota Langsa.
Lalu kedua meminta kepada Pemko Langsa atau Pj Wali Kota Langsa agar menindak lanjuti dengan serius mengenai perbaikan jaringan pipa suplai air yang merupakan sumber permasalahan distribusi air dan kondisi air.
Kemudian ketiga, meminta kepada DPR Kota Langsa agar tetap berusaha untuk mengawasi dan meminta pertanggung jawaban yang nyata terkait penangan dari permasalahan yang terjadi.
“Inilah tuntutan kami, kiranya PDAM terus berbenah dan ke depan meminta agar melibatkan mahasiswa ketika turun ke lapangan,” pintanya.
Direktur Perumda Air Minum, Azzahir SE, didampingi Kuasa Hukum/Consultans Hukum, Zulfahriza SH, mengatakan bahwa sangat mengapresiasi dan bersyukur terhadap kritikan dan masukan yang ditujukan kepada PDAM agar kedepannya bisa berbuat lebih baik lagi untuk kemajuan dan distribusi air terhadap pelanggan.
Perlu menjadi catatan bahwa telah dilakukan seperti beberapa unit serta booster pembantu untuk memaksimalkan suplai air kepelanggan dan juga ada kendala seperti pipa induk yang masih peninggalan zaman kolonial Belanda yang sudah usang dimakan usia.
“Inilah yang musti kita pikirkan bersama dan kepada mahasiswa juga agar memberikan edukasi kepada masyarakat yang masih menunggak bayar dan kendala dialami pihak kami,” ungkap Azzahir.
Pun demikian, PDAM saat ini perlu banyak perbaikan dan ini butuh biaya yang besar untuk pelayanan yang maksimal untuk kepuasan pelanggan sebanyak 16.475 serta e-PDAM lapor.
Sejauh ini juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan pelayanan terkait suplai air ke pelanggan disebabkan ada beberapa jaringan induk yang butuh biaya besar untuk menggantinya, namun PDAM juga telah berupaya mengganti beberapa pipa berbagai ukuran untuk memaksimalkan pelayanan sesuai anggaran yang tersedia.
“Alhamdulillah, meskipun tidak ada suntikan APBK, kami masih bisa eksis memberikan yang terbaik bahkan berturut-turut meraih predikat perusahaan sehat,” ucap Azzahir.
Sementara itu Ketua Komisi III DPRK Langsa, Faisal AMd, mengatakan persoalan suplai PDAM merupakan persoalan bersama yang harus dipikirkan dan terimakasih atas kritikan para mahasiswa sebagai fungsi kontrol.
“Mahasiswa sebagai agen of change harus juga menyuarakan anggaran kepada pemerintah pusat terkait masih butuh biaya untuk menggantikan pipa peninggalan Belanda makanya airnya juga masih keruh,” tegas Faisal, Politisi Partai Hanura itu.
Lanjutnya, PDAM juga sebagai penyuplai air ke pelanggan harus terus melakukan pembenahan baik pipa induk, water meter serta layanan lainnya agar masyarakat puas.
“Kami sebagai anggota legislatif menerima dan menampung semua keluh kesah mahasiswa yang sudah menyampaikan aspirasi masyarakat agar pelayanan PDAM ditingkatkan,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua I DPRK Langsa, Saifullah SE MM, agar mengevaluasi semua jajaran PDAM jangan hanya menerima laporan asal bapak senang.
“Tempatkan para pegawai yang bersahabat jaga suplai air yang bersih untuk pelanggan, meskipun anggaran APBK tidak masuk ke PDAM, hanya CSR yang ada masuk, namun pelayanan diutamakan,” tegas Saifullah.
Hadir, Sekretaris Komisi III DPRK Langsa, Melvita Sari, Anggota H Panggian Widodo Siregar, Fajri dan Kabag Umum PDAM, Januar serta Kabag Tehnik Suardi. (crp).