SUBULUSSALAM (Waspada): Luapan air Sungai Lae Souraya, Rundeng masih meluas dan curah hujan nyaris tak henti. Untuk transportasi lintas kampong, rakit menjadi alternatif.
Demikian Kapolsek Rundeng, Iptu Fajar Harapan Tumangger kepada Waspada terkait perkembangan cuaca di wilayah hukum Polsek Rundeng, Minggu (13/10).
“Masih banjir, akses jalan beberapa titik tidak bisa dilalui sepeda motor, terkeculi pakai rakit. Sungai Soraya belum surut, mudah-mudahan tidak hujan di hulu, meskipun di sini cuaca tetap mendung,” pesan Fajar, terkait situasi terkini di sana.
Dikatakan, rakit digunakan untuk menyeberangkan sepeda motor milik warga, termasuk masyarakat hingga ke titik lokasi yang tak terkena banjir.

Diketahui, curah hujan cukup tinggi hampir merata di semua daerah Kota Subulussalam sejak beberapa hari lalu berakibat arus lalu lintas Tapak Tuan – Subulussalam lumpuh, Jumat dan Sabtu. Pasalnya, badan jalan di Kampong Suka Maju, Gelombang, Kecamatan Sultan Daulat digenangi air.
Di Kecamatan Rundeng sendiri, kata Kapolsek, Fajar Tumangger, akibat tingginya debit air Sungai Souraya, 12 kampong terdampak banjir. Selain intensitas hujan tinggi, diperkirakan air kiriman dari hulu sungai, Aceh Tenggara juga menjadi penyebab banjir tersebut.
Ketinggian air di kemukiman warga di 12 kampong mencapai 20 s/d 45 cm dan di badan jalan kampong antara 5 s/d 20 cm. Beberapa titik bisa dilintasi roda dua dan empat, di titik lain tidak bisa.
Ratusan KK terkena dampak banjir dan sebagian kecil untuk sementara meninggalkan rumahnya mencari tempat yang lebih aman. Merinci warga terdampak banjir, antara lain Kampong Tanah Tumbuh 25 KK, Tualang 30 KK, Mandilam 35 KK, Lae Mate 35 KK, Oboh 25 KK, Suak Jampak 67 KK, Sibungke 20 KK, Sibuasan 25 KK, Kuta Beringin 32 KK dan Siperkas 30 KK. (b17)











