IDI (Waspada): Memasuki musim penghujan atau ‘ber-ber’, pemerintah mengingatkan masyarakat khususnya pengguna jalan untuk lebih berhati-hati ketika melintasi Jalan Lintas Peunaron (Aceh Timur) ke Blangkejeren (Gayo Lues). Hal itu dinilai penting diingatkan, karena sejumlah titik tebing bukit kerap terjadi longsor.
Tanah longsor terjadi sepanjang jalan lintas provinsi mulai dari Kecamatan Peunaron hingga ke Serbajadi (Aceh Timur). Begitu juga dengan jalur dari Lokop tembus ke Pining, Kabupaten Gayo Lues (Galus). “Musim hujan kerap terjadi longsor,” kata Saddam, TKSK Serbajadi, Minggu (16/9).
Menurutnya, jalan lintas yang menghubungkan dua kabupaten yang saling bertetangga itu dalam kondisi baik, sehingga masyarakat kini hanya membutuhkan waktu 2,5 jam dari Simpang Kampung Beusa (Jalinsum Banda Aceh-Medan) ke Lokop, berbeda sebelum tahun 2023 membutuhkan waktu 4-5 jam dari Idi ke Lokop.
“Nah, permasalahan saat ini adalah longsor badan jalan, karena ketika musim hujan tanah bukit jatuh menumpuk hingga menutupi badan jalan. Bahkan beberapa titik juga terjadi amblas, sehingga kondisi ini membahayakan pengguna jalan,” timpa Saddam.
Sementara Camat Serbajadi, Taufik Hidayat, terpisah mengaku, jalan dari Lokop ke Pining kerap terjadi longsong. Bahkan dua hari yang lalu tanah bukit menutupi badan jalan di kawasan Berawang Salam, Pining, Gayo Lues, Jumat (14/9). Kondisi tersebut berdampak terhadap arus transportasi dari Aceh Timur ke Galus terhenti total hampir sehari.
Dalam wilayahnya, lanjut Taufik Hidayat, perbukitan di kawasan Leles kerap terjadi longsor hingga menutupi badan jalan. “Dalam dua pekan terakhir kondisi di pedalaman ini kerap hujan sore hari. Kondisi ini akan menjadi pemicu longsor, sehingga diharapkan pengguna jalan berhati-hati,” kata camat yang bertugas di daerah pedalaman ini. (b11)