LHOKSEUMAWE (Waspada): Akibat curah hujan belum berhenti menyebabkan empat kecamatan di Kota Lhokseumawe masih dikepung banjir dan pemerintah dinilai lambat memberi pertolongan serta sulit dihubungi.
Sampai hari ini, Senin (25/12), situasi dan kondisi banjir di Kota Lhokseumawe sama sekali belum surut di Kecamatan Banda Sakti, Muara Dua, Blang Mangat dan Muara Satu. Bahkan hampir seluruh jalanan protokol dan jalan Medan -Banda Aceh tenggelam oleh banjir. Berikut diperkirakan ratusan rumah warga telah direndam air setinggi lutut dan pinggang orang dewasa.

Hal serupa juga terjadi di Jalan Samudera, rumah sakit PMI dan Kesrem, sekolah dan perkantoran tak luput dari banjir. Meski belum menimbulkan korban jiwa, namun kondisinya membuat warga kewalahan menyelamatkan harta bendanya.
Warga juga mulai kelaparan lantaran dapur tak lagi bisa digunakan untuk memasak dan terpaksa mengkonsumsi makanan instan yang diseduh dengan air panas.

Salah seorang warga Kota Lhokseumawe Nasir mengatakan, sejak hari pertama banjir terjadi hingga hari kedua, sama sekali tak terlihat kesibukan pemerintah untuk membantu. Sehingga pemerintah dinilai lambat dalam memberi pertolongan dan telat menyalurkan bantuan.
“Setelah banjir terjadi tak ada terlihat aktivitas pemerintah di lapangan untuk membantu. Bahkan tak ada laporan perkembangan tentang situasi dan kondisi banjir. Pemerintah lamban bekerja, terkesan menunggu adanya korban jiwa baru sibuk,” tutur.
Kondisi pejabat yang sulit dihubungi, membuat warga kesal dan menilai pejabat Pemko Lhokseumawe masih tidur dan mimpi basah di tengah banjir.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dedi Irfansyah dan Kadis Sosial Muslim sama sekali tidak merespon komunikasi dan pesan telepon seluler.
Kabag Humas Pemko Lhokseumawe Darius mengatakan sampai saat ini belum memiliki data akurat karena masih terus bergerak ke lapangan bersama PJ Wali Kota Lhokseumawe Hanan.
Darius menyebutkan seluruh kecamatan dilanda banjir dan kondisi terparah terjadi di Meunasah Mesjid, Jalan Hanafi Kecamatan Muara Satu.
Di lokasi itu terdapat banyak rumah warga yang direndam banjir yang belum surut. Namun warga enggan dievakuasi dan masih memilih bertahan dengan menumpang dirumah tetangga.

“Bila banjir bertambah tinggi, maka warga akan dievakuasi ke Kantor Geusyik yang sudah disiapkan tenda darurat,” ujarnya.
Darius juga menuturkan, saat ini pemerintah telah membuka dapur umum di kawasan meunasah Alue, Meunasah Mesjid dan Teumpok Terendam.
“Setelah ini, rombongan Pj Wali Kota Lhokseumawe Hanan akan bergerak ke Kecamatan Banda Sakti. Untuk memantau situasi banjir,” paparnya.
Hingga berita ini ditayangkan, banjir belum surut dan tidak upaya penanganan serius dari pemerintah Kota Lhokseumawe untuk membantu masyarakat korban banjir.(b09)