Layani Konsumen Tak Sesuai SOP, Karyawan SPBU Geulumbuk Dipecat

- Aceh
  • Bagikan
Layani Konsumen Tak Sesuai SOP, Karyawan SPBU Geulumbuk Dipecat
Surat Pemutusan Hubungan Kerja Karyawan SPBU Geulumbuk, Kecamatan Kluet Selatan, Aceh Selatan.

TAPAKTUAN (Waspada) : Managemen PT. Tri Noviza Indah Kencana pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 14 237 422 Geulumbuk, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan resmi memecat seorang oknum karyawatinya berinisial A, karena terbukti memberikan pelayanan kepada konsumen tak sesuai SOP.

“Benar bang, terhitung mulai hari ini yang bersangkutan (oknum karyawati-red) sudah dipecat melalui surat resmi,” kata Pengawas SPBU Geulumbuk, Abdul Rawi saat dikonfirmasi Waspada di Tapaktuan, Selasa (11/2).

Dalam surat yang dilayangkan PT. Tri Noviza Indah Nomor : 015/SPBU-TRIKEN/II/2025 perihal surat pemutusan hubungan kerja yang ditujukan kepada oknum karyawati tersebut tertanggal 11 Februari 2025, ditegaskan bahwa.

Sehubungan surat peringatan ke satu (SP1) dan kedua (SP2) sebelumnya, melalui surat ini perusahaan memutuskan pemberian surat peringatan ketiga (SP3) sekaligus pemberitahuan pemutusan hubungan kerja oknum karyawati inisial A secara terhormat.

Keputusan tegas ini diambil pihak perusahaan berdasarkan pelanggaran yang tidak dapat ditoleransi lagi oleh managemen SPBU Geulumbuk. Karena terbukti tidak menyalurkan BBM sesuai standar operasional prosedur (SOP) yaitu tak mengembalikan meteran mesin pengisian BBM kembali dari nol sehingga dikomplain konsumen.

“Tindakan tegas ini kami ambil agar ada efek jera dengan harapan dapat menjadi contoh bagi karyawan lainnya sehingga kejadian yang merugikan masyarakat konsumen Aceh Selatan tak terulang lagi ke depannya,” tegas Abdul Rawi.

Sebelumnya diberitakan, salah seorang konsumen, Asrulliadi, mengomplain pelayanan yang diberikan petugas pengisian bahan bakar di SPBU Geulumbuk. Kekecewaannya bermula saat mengisi BBM sepeda motornya di SPBU Geulumbuk, Sabtu (8/2) sekira pukul 14.30 WIB.

Saat pengisian BBM, oknum petugas diduga tidak mengembalikan meteran mesin pengisian ke angka nol sehingga antara jumlah liter BBM yang diisi dengan jumlah pembayaran disinyalir tiba-tiba membengkak.

“Oknum petugas bekerja tak sesuai SOP dalam memberikan pelayanan. Saat mengisi BBM langsung melanjutkan pengisian tidak mengembalikan ke angka Nol, sehingga konsumen tak bisa memastikan apakah jumlah liternya sesuai dengan tagihan pembayaran” kata Asrulliadi kepada Waspada di Tapaktuan, Senin (10/2).

Awalnya, kata Asrul, sebelum berangkat dari Tapaktuan tujuan Trumon dia terlebih dulu mengisi full BBM sepeda motor Honda Beat miliknya. Sesampai di SPBU Geulumbuk dia mengantri hendak mengisi BBM kembali. Dia mengaku terkejut saat oknum petugas menagih pembayaran sebesar 25.000 ribu rupiah.

“Kan tak masuk akal perjalanan dari Tapaktuan ke Geulumbuk menghabiskan 2 liter lebih BBM jenis pertalite. Saya menduga, membengkaknya jumlah pembayaran akibat meteran mesin pengisian tidak dikembalikan ke angka Nol. Ironisnya lagi, saat di tegur oknum petugas justru memarahi dengan ucapan yang tidak pantas,” ungkap Asrul seraya mengaku kejadian seperti itu sudah sering dikeluhkan oleh konsumen lainnya. (chm)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Layani Konsumen Tak Sesuai SOP, Karyawan SPBU Geulumbuk Dipecat

Layani Konsumen Tak Sesuai SOP, Karyawan SPBU Geulumbuk Dipecat

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *