BLANGPIDIE (Waspada): Layanan medis di Poskesdes, Desa Ladang Tuha II, Kecamatan Lembah Sabil, Aceh Barat Daya (Abdya), dilaporkan mengecewakan.
Pasalnya, banyak peralatan medis di Poskesdes harapan masyarakat itu, kurang memadai. Bahkan tidak lengkap. Sehingga, layanan medis di salah satu fasilitas kesehatan lingkungan Dinas Kesehatan Abdya tersebut, sangat mengecewakan pasien yang berobat.
Seperti dikeluhkan Nyak Ini, salah seorang warga setempat, yang juga merupakan salah seorang guru pengajian di Desa Ladang Tuha II. Kepada Waspada Kamis (13/10) pihaknya mengaku, layanan kesehatan terhadap warga yang mau berobat di Poskesdes itu sangat tidak maksimal. Hal itu dikarenakan perlengkapan medis yang tersedia di Poskesdes dimaksud, sangat tidak memadai.
Menurutnya, jangankan untuk layanan kesehatan warga pada umumnya, untuk layanan Posyandu saja kurang memadai. Dimana katanya, timbangan tidak berfungsi, juga yang lainnya banyak yang tidak berfungsi. “Demikian juga, bak mandi saja tidak berfungsi, belum lagi yang lainnya,” ungkap Nyak Ini.
Hal senada juga diutarakan Ny Ani, warga lainnya. Ibu dua anak ini mengaku, saat membawa anaknya untuk cek kesehatan di Posyandu Poskesdes Ladang Tuha II beberapa waktu lalu, pihaknya terpaksa harus kembali pulang, karena tidak bisa dilayani, dengan alasan peralatan medis lagi rusak. “Yah mau bagaimana lagi, terpaksa pulang lagi,” sebutnya.
Kades Ladang Tuha II, Mukhlis SHI, dimintai tanggapannya terpisah, membenarkan keluhan yang disampaikan kalangan ibu-ibu yang ada di Desa yang dipimpinnya itu. “Iya benar. Kondisi itu sudah berjalan lama. Hingga kini, belum ada solusi dari instansi terkait,” ujarnya, saat ditemui Waspada di kediamannya, usai memfasilitasi ibu-ibu warga desa dengan bidan desa yang bertugas di Poskesdes.
Mukhlis mengatakan, sebenarnya Poskesdes yang berada dalam Desa Ladang Tuha II tersebut, sudah lama terbengkalai lebih kurang sekitar empat tahun lamanya.
Pasca dirinya ditunjuk menjadi Pejabat (Pj) Kepala Desa pada tahun 2020 silam, Mukhlis berupaya untuk merenovasi Poskesdes tersebut, agar berfungsi dengan maksimal. “Alhamdulillah, pembangunan rehab Poskesdes dikerjakan tahun 2021 lalu, melalui anggaran DID senilai Rp251 juta lebih,” ungkapnya.
Meskipun demikian kata Kades Mukhlis, menyangkut dengan kesehatan, tidak ada nilai tawar dalam memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat. “Kami sudah sering pantau langsung ke lokasi, juga berdiskusi dengan pihak bidan desa mengenai kekurangan fasilitas kesehatan, yang ada di Poskesdes tersebut,” tegasnya.
Kades Mukhlis juga mengatakan, saat ini meteran listrik di Poskesdes sudah dicabut oleh pihak PLN. Mesin pompa air juga tidak ada lagi. Kemudian, peralatan kesehatan, seperti kasur, ranjang, lemari obat, timbangan dan berbagai jenis alat kesehatan lainnya, juga perlu dibenahi. “Keluhan ini sudah lama dirasakan warga kami. Apalagi Desa kami berada paling ujung dan di pesisir pantai, yang kehidupannya banyak sebagai petani dan nelayan,” pungkas Mukhlis.(b21)