ACEH TAMIANG (Waspada): Gerakan Pramuka Kwarcab Aceh Tamiang bersama BNNK Aceh Tamiang menggelar kegiatan sosialisasi bahaya Narkoba, HIV/AIDS dan seks bebas bagi anggota Pramuka tingkat Penegak (SMA) se-Aceh Tamiang pada Selasa (17/9) di Gedung SKB Karang Baru.
Kegiatan tersebut diikuti 100 orang anggota Pramuka dengan narasumber Dwi Karnain Nur Putra Hadi, SKM, Ketua Tim Pencegahan BNNK Aceh Tamiang.
Ketua Kwarcab Pramuka Aceh Tamiang, Agus Salim diwakili Ketua Pusdiklat, Ibrahim IS, S.Pd mengatakan, program ini bertujuan untuk pencegahan bahaya dan pengaruh Narkoba, bully, HIV/AIDS dan seks bebas yang menjadi salah satu langkah penting menuju generasi emas Indonesia tahun 2045.
“Selain itu,kegiatan ini juga merupakan langkah strategis dalam memperkuat program-program yang nantinya akan dilakukan untuk membangun generasi muda yang sehat dan produktif, ” ungkapnya.
Menurutnya, melalui berbagai kegiatan dan kerja sama seperti ini, Gerakan Pramuka Kwarcab Aceh Tamiang berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter sebagai modal utama menuju Indonesia Emas 2045.
“Gerakan Pramuka memiliki peran signifikan dalam sejarah bangsa ini dan berkontribusi besar dalam pembangunan serta penyelesaian masalah sosial masyarakat,” sebut Ibrahim Is.
Dikatakannya, Pramuka harus berperan aktif dalam menghadapi tantangan globalisasi dan kompleksitas yang menggerus nilai-nilai kebangsaan. “Pembangunan identitas bangsa yang kokoh memerlukan berbagai kemampuan life skill dan kecerdasan multidimensi, ” sebutnya.
Ibrahim mengutarakan, adanya kegiatan ini, nantinya direncanakan akan membentuk pembentukan rintisan Satuan Karya Pramuka (Saka) antinarkoba, pelaksanaan deteksi dini narkotika, peningkatan kompetensi P4GN, dan lain sebagainya,termasuk di dalamnya berperan untuk menjaga diri dan lingkungannya dari ancaman bahaya narkotika.
Lanjutnya, Gerakan Pramuka adalah salah satu garda terdepan untuk mengajak segenap elemen bangsa memperkokoh pilar-pilar pembangunan, “bahkan mencontohkan bagaimana nilai-nilai Pancasila yang tertanam dalam diri menjelma menjadi kebiasaan dalam keseharian, ” pungkasnya. (b15).
