Scroll Untuk Membaca

AcehHeadlines

Kuras Anggaran Rp3,2 M, Pasar Kota Mini Mubazir

Kuras Anggaran Rp3,2 M, Pasar Kota Mini Mubazir
Kondisi bagian dalam Pasar Ikan Kota Mini, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie yang dibangun menghabiskan anggaran Rp3,2 miliar, Sabtu (15/7). Waspada/Muhammad Riza
Kecil Besar
14px

SIGLI (Waspada): Banyak pasar tradisional di Kabupaten Pidie terbengkalai setelah dibangun. Anggaran miliaran rupiah yang dikucurkan untuk membangun fasilitas itu terkesan mubazir, akibat tidak dimanfaatkan pedagang, karena alasan sepi calon pembeli.

Beberapa bangunan pasar terlantar diantaranya Pasar Kota Mini Beureunuen dan Pasar Ikan Keude Kecamatan Simpang Tiga. Di bagian lain, bangunan pasar liar tanpa izin menjamur dibangun sesuka hati.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kuras Anggaran Rp3,2 M, Pasar Kota Mini Mubazir

IKLAN

Kendati dianggap merusak estetika kota, bangunan -bangunan pasar liar yang dibangun seadanya, itu terkesan dibiarkan beroperasi tanpa tersentuh qanun (Perda-red).

Pemandangan ini bisa dijumpai hampir di seluruh Kabupaten Pidie, salah satunya di Kota Mini Beureunuen, Kecamatan Mutiara Timur. Sepanjang tepi jalan negara, lintas Medan-Banda Aceh berjejer bangunan liar milik pedagang kaki lima (PKL).

Banyaknya bangunan tanpa izin, ini selain dianggap mengganggu aktivitas rumah toko (ruko) di kawasan Kota Mini, juga mengganggu masyarakat pengguna jalan negara.

Padahal, di Kota Mini Beureunuen terdapat beberapa fasilitas, diantaranya bangunan Pasar Ikan lengkap dengan Los (kios).

Pasar ikan yang dibangun sekira 2019 menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp3,2 miliar, sekarang kosong menjadi “rumah hantu” karena tidak dimanfaatkan.

Bahkan bangunan tersebut sekarang hampir ditutupi tumbuhan liar dari semak-semak yang ada disisi kanan dan belakang bangunan tersebut.

Tgk Razali, Keuchik (Kepala Desa) Gampong Lada, Kecamatan Mutiara Timur, Sabtu (15/7) mengatakan berbagai upaya sudah dilakukan oleh Pemkab Pidie agar para pedagang mau berjualan di pasar Kota Mini.

Salah satunya memindahakan pedagang yang berjualan di Pasar Beureunun, namun para pedagang menolaknya. “Alasannya sepi calon pembeli, karena letak pasar itu jauh ke dalam,” kata Tgk Razali.

Lanjut dia, padahal bila para pedagang mau melakukan aktivitas berjualaN di pasar Kota Mini, akan dapat mengurai kepadatan pasar ikan di Kota Beureunuen.

Camat Mutiara Timur Marzuki SH, MM, juga menyampaikan hal yang sama. Di mana, pihaknya terus berusaha membujuk para pedagang agar mau menempati bangunan pasar Kota Mini. Menurut dia, pasar itu sangat layak ditempati karena terdapat macam -macam fasilitas.

Seperti kamar mandi, 12 pintu kios yang bisa digunakan pedagang rempah-rempah dan sebagainya, tempat mushala dan sebagainya.

Marzuki mengakui, para pedagang enggan berjualan di pasar tersebut, karena letak bangunan Pasar Kota Mini dengan jalan jauh dari posisi jalan negara, terpaut 100 meter masuk ke dalam.

Pun begitu akses masuk ke dalam pasar tersebut dinilainya sangat bagus, dan banyak terdapat lokasi-lokasi yang bisa dimanfaatkan pedagang untuk berjualan sayur-sayuran, minuman ringan dan makanan khas daerah di sekitar lokasi tersebut.

“Lokasi itu juga memiliki ruang parkir yang luas dan dekat dengan pasar, juga tidak jauh dari posisi pasar terdapat ATM, sehingga mudah bagi masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli,” katanya.

Butuh Jalan Dua Jalur

Marzuki, Camat Mutiara Timur menyampaikan guna mengatasi geliat pembangunan, sejurus dengan itu untuk mengatasi kondisi jalan Medan-Banda Aceh, persisnya di kawasan Kota Beureunuen, dan di Kota Mini yang menurutnya masih sempit dan rawan kecelakaan.

Dia menyarankan butuh dibangun jalan dua jalur di kawasan Kota Mini, Kecamatan Mutiara Timur. “Jalan dua jalur ini bisa dibangun mulai dari depan Kantor Mapolsek Mutiara Timur sampai dengan Simpang Blang Malum,” katanya.

Hal tersebut sudah pernah disampaikan Camat Mutiara Timur, Marzuki bersama sejumlah tokoh masyarakat setempat dalam Musrenbang. Selain itu dia juga mengusulkan di Kota Mini, dapat dibangun taman kota yang lokasinya di sisi jalan Banda Aceh-Medan atau sebelah sisi jalan Kota Mini. (b06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE