LHOKSEUMAWE (Waspada) : Sejak pandemi Covid-19 melandai, permohonan paspor di Imigrasi Lhokseumawe meningkat. Umrah dan kunjungan keluarga, alasan dominan mereka ke luar negeri.
Kasi Teknologi dan Informasi (Tikkim) Kantor Imigrasi Kelas II A TPI Lhokseumawe Izhar Rizki, Senin (20/6) menjelaskan, sejak pandemi Covid-19 terjadi secara global, permohonan paspor menurun. Namun setelah pandemi melandai, pemohon kembali meningkat.
Peningkatan terjadi setelah Idul Fitri tahun ini. Sementara pada bulan puasa sejumlah warga mulai mendatangi kantor imigrasi, namun puncaknya setelah Hari Raya. “Ya, baru setelah lebaran bermunculan,” jelas Rizki.
Tingginya animo masyarakat mengurus paspor, diduga setelah pandemi melandai dan akses ke negara tujuan dibuka. “Mungkin setelah mendengar informasi negara-negara seperti negara Asean, negara industri global dan kegiatan umrah, mulai dibuka,” jelasnya.
Dari hasil wawancara petugas Imigrasi dengan pemohon paspor, umumnya mereka keluar negeri untuk mengunjungi keluarga. Selain itu, untuk umrah dan berobat. Setelah Idul Fitri, setiap hari rata-rata 100 warga menyampaikan permohon paspor di Imigrasi Lhokseumawe. Sehingga petugas terpaksa bekerja keras.
Saat ini, telah banyak warga telah selesai mengurus paspor, sehingga pemohon juga mulai menurun. Rata-rata pemohon paspor 80 orang setiap hari.
Untuk mempermudah pengurusan paspor, Imigrasi Lhokseumawe membuka permohonan secara online. Warga mengisi formulir dan melengkapi persyaratan lainnya melalui aplikasi M-Paspor . Setelah itu, petugas mengambil foto dan melakukan wawancara di Kantor Imigrasi Kelas II A TPI Lhokseumawe.
Pembayaran paspor dilakukan melalui pelayanan Pos Indonesia yang juga dibuka di kantor imigrasi. Bagi pemohon yang tinggal jauh dari Kota Lhokseumawe juga dapat menerima pengiriman paspor melalui pelayanan pos. Pembayaran juga dapat dilakukan di kanal-kanal yang telah tersedia di luar Kantor Imigrasi. (b08)