Komisi VI DPR Aceh Temukan Banyak Kejanggalan Di SMKPPN Kutacane

  • Bagikan
Komisi VI DPR Aceh Temukan Banyak Kejanggalan Di SMKPPN Kutacane

Komisi VI DPR Aceh ketika mengadakan pertemuan dengan siswa dan siswi serta dewan guru di SMKPPN Kutacane, Jumat (24/1). Waspada/ Ali Amran.

KUTACANE (Waspada): Komisi VI DPR Aceh mengaku, kaget dan heran melihat peristiwa aneh yang terjadi di SMKPPN Kutacane.

Pengakuan tersebut disampaikan Hatta Bulkaini, Syahrul Nurfa, Nira Idah Nita dan Attarmizi Hamid, saat melakukan investigasi dan pertemuan dengan siswa, dewan guru dan pengawas, Kacabdin Pendidikan dan Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, di SMKPP Negeri Kutacane di kawasan Kute Tanah Merah Kecamatan Badar, Jumat (24/1).

Tindakan mantan Kepala SMKPPN Kutacane terhadap siswa dan Dewan Guru, kata anggota Komisi VI DPR Aceh, Nora Idah Nita telah mencoreng dunia pendidikan di Aceh, karena sangat tidak wajar dan diluar kepatutan, ,”Saya yakin yang disampaikan murid dan dewan guru ini, baru sebagian kecilnya saja yang terungkap dan masih ada kejadian lain yang lebih besar lagi yang belum terungkap,” ujar Nora Idah Nita.

Kendati melalui investigasi dan pertemuan dengan siswa dan dewan guru, telah ditemukan beberapa fakta tentang tindakan aneh yang dilakukan mantan Kepala SMKPPN Kutacane, namun, Srikandi dan politisi dari Partai Demokrat tersebut menyarankan, agar tindakan yang diambil jangan hanya sekedar mencopot mantan Kasek SMKPPN tersebut dari jabatannya saja tapi harus diambil tindakan atau sanksi tegas lainnya, agar menjadi contoh bagi sekolah lainnya dan peristiwa tersebut agar tidak terjadi lagi di sekolah lain.

Komisi VI DPR Aceh Temukan Banyak Kejanggalan Di SMKPPN Kutacane

Senada dengan Nora, Hatta Bulkaini, anggota Komisi VI DPR Aceh lainnya menambahkan, banyak keanehan dan kejanggalan yang terjadi selama lebih dari 3 tahun di sekolah SMK Pertanian Kutacane yang letaknya berdekatan dengan RSU Sahudin Kutacane tersebut.

Berdasarkan keterangan dewan guru dan siswa yang telah kita dengar,
Keanehan itu, mulai dari kasek yang sering masuk pada malam tanpa pemberitahuan pada siswa di asrama putri, seringnya ancaman dan intimidasi yang dilakukan kasek SMKPPN terhadap guru dan siswa agar jangan melapor pada siapa pun, terkait sikap dan tindakan aneh dari mantan Kepala Sekolah SMK Pertanian tersebut.

“Sangat aneh sekali, akibat ancaman dari mantan Kasek, keanehan, arogansi dan sikap pimpinan di sekolah membuat siswa, siswi dan dewan guru tak berani melapor dan hanya berdiam diri saja, kendati sikap aneh mantan Kasek itu berlangsung dan terjadi lebih dari 3 tahun,” ujar Hatta politisi Partai NasDem tersebut.

Selain sikap aneh dan janggal serta mencoreng dunia pendidikan, Hatta dan Nora juga menyoroti sikap diam dari Kacab Dinas Pendidikan Aceh di Aceh Tenggara, bahkan terkesan tak tahu tentang apa yang terjadi di SMKPPN Kutacane selama bertahun- tahun tersebut.

Berarti selama bertahun- tahun ini, ada setingan yang menunjukkan seolah-seolah SMKPPN Kutacane baik-baik saja, padahal yang terjadi selama 3 tahun lebih terbilang parah dan menyesakkan dada, terutama bagi dunia pendidikan.

Syahrul Nurfa dan Attarmizi, dua anggota komisi VI lainnya mengaku aneh dengan tak adanya komite sekolah di SMK Pertanian negeri di Kutacane tersebut, demikian juga dengan lemahnya peran pengawas sekolah sehingga menyebabkan tindakan aneh dari mantan Kepala Sekolah tak terawasi.

Sebab itu, pada kesempatan pertemuan ini, Syahrul mengajak siswa, siswi dan dewan guru jangan takut menyampaikan apa yang terjadi dan kejadian aneh selama 3 tahun lebih SMKPPN dipimpin MD, oknum mantan Kasek yang telah diberhentikan tersebut.

Di hadapan anggota Komisi VI DPR Aceh, Sekdis Distanbun Aceh, Azanudin Kurnia dan Kacabdin Pendidikan Aceh Tenggara, Jupri, beberapa siswa dan dewan guru membenarkan jika oknum mantan Kasek SMKPPN sering nyelonong ke asrama putri pada malam hari tanpa pemberitahuan , dengan dalih bermacam-macam.

Sering membentak dewan guru dan siswa dengan kalimat tak senonoh seperti seorang preman dan tak layak diucapkan seorang pimpinan sekolah, pemberian makanan yang tak layak konsumsi, mulai dari sayur dan bumbu dapur yang telah busuk dan berulat. Ditambah satu telur ayam cepluk dibagi untuk 4 orang siswi di asrama putri, merupakan kejadian yang hampir terjadi setiap harinya.

“Kami tak berani melapor pak, karena kami melapor tindakan aneh mantan kepala sekolah, kami diancam akan dikeluarkan dari sekolah,” ujar Fitri, salah seorang siswi SMKPPN.

Pengakuan yang sama disampaikan salah seorang guru tenaga pengajar lainnya, seraya menyebutkan, kalau kalian berani melaporkan tentang kondisi dan kejadian di sekolah ini, kalian akan saya pindahkan dan akan saya pecat dari guru, apa lagi kalau cuma guru PPPK.

Mantan Kasek itu juga mengaku, sangat dekat dengan Kadis dan Sekdis Distanbun Aceh, bahkan sering menjual nama pejabat teras di Distanbun Provinsi Aceh, ujar salah seorang guru menirukan ungkapan MD, mantan Kasek SMKPPN Kutacane yang telah diberhentikan Distanbun tersebut.

Di akhir pertemuan Komisi VI dengan siswa dan pihak sekolah, Kacabdin Pendidikan Aceh Tenggara, Jupri mengaku, pegawai Cabdin pernah meninjau asrama putri di SMKPPN melihat kondisi siswi dan makanan di asrama, namun langsung diusir MD, mantan Kasek SMKPPN tersebut, karena itu tak ada lagi pengawas Cabdin yang datang ke asrama putri tersebut.(b16).


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *