Scroll Untuk Membaca

Aceh

Kolaborasi Dan Sinergitas Percepat Penurunan Stunting Di Aceh

BANDA ACEH (Waspada): Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh bersama OPD Dalduk KB Kabupaten Bireuen menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Satgas Percepatan Penurunan Stunting Aceh.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kolaborasi Dan Sinergitas Percepat Penurunan Stunting Di Aceh

IKLAN

Rapat Koordinasi ini fokus bersama OPD, TNI, IBI dan TP PKK Kabupaten Bireuen yang di selenggarakan di Meuligoe Resto HRD Coffee Jln Medan – Banda Aceh Cot Gapu Bireuen, Selada (21/02/23).

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Gampong dan Keluarga Berencanaa Kabupaten Bireueun Ir. Muktar M. Si, dan turut hadir dari Penata KKB Ahli Madya Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Drs Saflawi. TR. MM selaku Koordinator Bidang ADPIN.

Rapat Koordinasi ini diselenggarakan selama satu hari, bersama OPD Dalduk KB (DPMGPKB), Dinas Kesehatan, KODIM 0111/Bireuen (Pasiter), IBI, TP PKK dan Technical Assistant wilayah Bireuen dengan jumlah peserta 20 orang.

Penata KKB Ahli Madya Drs. Saflawi. TR. MM dalam sambutan mengatakan, pertemuan kali ini mendasar, karena pergerakan pertemuan penurunan stunting paling bawah, Angka SSGI tahun 2021 dan 2022 ada penurunan secara nasional dari 23, 3 menjadi 21, 3 % untuk Aceh. Presiden mengharapkan 2024 bisa turun sebesar 14%.

Mengapa stunting melibatkan TNI, sedangkan tugas TNI membela negara? Menurut Saflawi, ini bagian dari komitmen TNI untuk mendukung program masyarakat,ungkapnya.

Kata dia, kita ada tim di desa namanya TPK yang terdiri dari dari PKK terkait dengan penggerakan masyarakat, Bidan Desa berperan sebagai koordinator dari TPK dan kader KB dan ada teman-teman dari IPEKB yang bisa menggerakan TPK.

Mengapa TPK penting? Karena ketika kita membuat kebijakan di tingkat pusat yang mengerakkan ke bawah adalah TPK. Ketika ada keluarga beresiko stunting maka TPK peranannya menjadi penting.

“Adapun upaya kita bersama untuk menggerakkan TPK bagaimana mereka bisa mendampingi anak stunting dan Keluarga Beresiko Stunting dan kita tidak bisa hanya melakukan intervensi untuk anak stunting saja tapi juga kepada kelompok-kelompok beresiko stunting supaya tidak muncul angka stunting baru serta membangun koordinasi antar lintas sektor yang lebih luas sangat dibutuhkan, baik dari aspek sensitif dan spesifik agar penanganan stunting ini menjadi tanggung jawab kita bersama dan bagaimana meningkatkan kualitas hidup keluarga,” ujar Saflawi TR penanggungjawab Penyelenggaraan Koordinasi Satgas PPS Aceh.

Di tempat terpisah Drs Sahidal Kastri M.Pd selaku Kepala Perwakilan BKKBN Aceh memberikan statement, saatnya kita membangun komitmen dengan kolaboratif dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting.

Alhamdulillah Aceh ada penurunan Stunting dari 33,2 persen data SSGI tahun 2021 menjadi 31,2 persen SSGI tahun 2022, artinya ada turun dua digit dan ini menjadi modal bagi kita bersama. (b02)

BKKBN Aceh bersama lintas sektoral menggelar Rakor Satgas Percepatan Penurunan Stunting di Aceh, berlangsung di Meuligoe Resto HRD Coffee, Cot Gapu, Bireuen, Selasa (21/02/23). (Waspada/Ist)

Kolaborasi Dan Sinergitas Percepat Penurunan Stunting Di Aceh
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE