Scroll Untuk Membaca

Aceh

Ketua PGRI Tagih TC Dan Usulkan Tunjangan Guru Terpencil

Sekda Azmi menyerahkan penghargaan kepada guru-guru di Aceh Singkil, pada puncak peringatan HUT PGRI dan HGN 77 di Lapangan MTQ Danau Paris, Kamis (15/12). Waspada/Ist
Sekda Azmi menyerahkan penghargaan kepada guru-guru di Aceh Singkil, pada puncak peringatan HUT PGRI dan HGN 77 di Lapangan MTQ Danau Paris, Kamis (15/12). Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

SINGKIL (Waspada): Tumpah ruah ribuan guru yang berseragam PGRI terlihat memadati Lapangan MTQ di Desa Biskang Kecamatan Danau Paris Kabupaten Aceh Singkil, Kamis (15/12).

Para pengajar mulai dari tingkat PAUD, SD, SMP sampai setingkat SMA bersorak-sorai sembari memberikan tepuk tangan saat menyaksikan berbagai penampilan tari-tarian dan permainan alat musik angklung dari anak didik mereka.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Ketua PGRI Tagih TC Dan Usulkan Tunjangan Guru Terpencil

IKLAN

Kegembiraan para guru itu dilaksanakan serangkaian puncak Peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) yang ke-77, dengan tema “Guru Bangkit, Pulihkan Pendidikan Indonesia Kuat, Indonesia Maju,”.

Tepuk tangan meriah kembali terdengar sangat meriah saat Ketua PGRI Aceh Singkil M Najur yang mengajukan permohonan kepada Sekda Aceh Singkil, untuk membayar TC para Guru-Guru PNS maupun Guru honorer tersebut.

“Sekda sudah menyampaikan bahwa uang tunjangan (TC) guru tahun 2022 akan dibayarkan,” ucap Ketua PGRI M Najur yang sontak mendapat tepuk tangan meriah dari ribuan guru yang hadir memadati Lapangan MTQ.

Lebih lanjut katanya, meski baru akan dianggarkan pada tahun 2023 karena tidak tertampung dalam APBK Perubahan. “Artinya masih ada harapan untuk bisa dibayarkan,” sebutnya.

Dalam kesempatan itu Najur juga meminta kepada Sekda Aceh Singkil Drs Azmi yang hadir mewakili PJ Bupati Marthunis, agar dilakukan pemerataan guru di sekolah-sekolah terpencil. Sebab katanya, masih banyak sekolah yang masih kekurangan guru.

Dan untuk solusi mengatasinya perlu diberikan tunjangan khusus bagi guru-guru yang mengajar di daerah terpencil. “Jadi kalau ada tunjangannya, guru yang diperkotaan minta pindah ke daerah khusus tersebut,” ucap Najur.

Najur menyebutkan, PGRI Aceh Singkil masih mendapat prestasi terbaik se Aceh. Sebab Lingkar Belajar Guru yang bekerjasama dengan organisasi berbagai negara, Aceh Singkil serta 2 kabupaten lainnya yakni Lhokseumawe dan Sabang ikut tergabung bekerjasama di dalamnya.

“Dan PGRI akan tetap menjadi garda terdepan sebagai advokasi guru untuk membela guru yang bermasalah hukum,” ucap Najur.

Sambutan Ketua Umum PGRI yang dibacakan Sekda Azmi menyampaikan, Guru adalah pejuang tanpa tanda jasa, sesuai tema nasional, Serentak berinovasi wujudkan merdeka belajar.

Dan salah satu program Kemendikbud dalam rangka HGN ke-77 adalah berikan apresiasi penghargaan kepada guru dan Tenaga Pendidik yang inspiratif.
Banyak persoalan guru yang dihadapi. Seperti sebelumnya harus mencari solusi untuk mengajar lewat teknologi. Yang menjadikan kinerja guru kian dekat dengan keluarga, tetangga dan lingkungan.

“Guru akan tetap menjadi torehan tinta emas dihati dan sanubari masyarakat Aceh Singkil,” ucap Azmi.

Dalam momen kebahagiaan dunia pendidikan tersebut, turut diserahkan penghargaan kepada guru sekolah lomba budaya mutu tingkat SD dan SMP serta berbagai penghargaan lainnya yang diserahkan oleh Sekda Azmi serta pejabat lainnya yang turut dihadiri dari Kejari Singkil, Kacabdin/Ketua PGRI Subulussalam Antoni Berutu serta unsur Muspika Danau Paris. (B25)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE