SINGKIL (Waspada): Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Aceh Singkil meninjau beberapa stand Aceh Singkil, yang ikut berpartisipasi meramaikan PKA ke-8 di Banda Aceh.
Selain stand kuliner tradisional Aceh Singkil, Ketua MAA Ustadz Zakirun Pohan SAg MM yang didampingi Kabid Pendidikan dan Pengkajian MAA, H M Yusuf, turut mengunjungi dan melihat langsung produk pameran stand asal Aceh Singkil itu.
Sejumlah stand yang ikut berpartisipasi meramaikan PKA yang mempromosikan produk UMKM Aceh Singkil diantaranya, stand kuliner tradisional, stand Produk Bumdes Aceh Singkil yang diikuti oleh unit usaha BUMK Makmur Jaya Desa Mukti Jaya Kecamatan Singkohor.
Kemudian Stand Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Wilayah Singkil-Subulussalam, yang berkantor di Desa Ketapang Indah Kecamatan Singkil Utara.
Kedua stand ini berada persis disamping lokasi pertunjukan seni lukis, di kawasan Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh. Sementara stan kuliner tradisional Dekranas, berada persis di samping Anjungan Aceh Singkil.
Ketua MAA Aceh Singkil Ustad Zakirun Pohan disela-sela meninjau sejumlah stand, Jumat (10/11/2023) mengatakan, berbagai jenis makanan hasil olahan masyarakat Singkil dan Singkohor.
Seperti Lokan Badaruk, cemilan yang telah dinobatkan sebagai makanan ter unik se-Indonesia yang sudah dikenal nasional. Kemudian Jamur Krispi, Lele Sale, Lele Serundeng, Sarundeng Lokan.
Kemudian ada produk olahan dari nira kelapa dan nira aren yang tidak bisa dikelola semua orang, yakni gula merah. “Selain jenis jajanan ada juga gula merah aren dan kelapa, tersedia di stand Bumdes Aceh Singkil,” ucap Zakirun.
Disamping itu ada rengginang ubi, keripik bayam, kerupuk gendar yang diolah dari nasi, terang Zakirun.
Semua produk jajanan ini asli olahan masyarakat Singkil dan Singkohor, kata Ririn salah satu pengelola Bumdes Makmur Jaya Desa Mukti Jaya Kecamatan Singkohor.
Sementara di Stand Cabdin Wilayah Singkil-Subulussalam memamerkan produk hasil kreativitas siswa SMK dan SMA. Seperti tempat tisu berbahan kayu, lukisan, serta kaligrafi dan tatakan Handphone.
Kemudian ada juga Lele Sale, jamu sehat produk olahan guru dan siswa, keripik, rengginang bahkan tersedia sambal pecal dan kacang saca ichi.
Zakirun, menyebutkan banyak produk UMKM masyarakat yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Sayangnya belum terdata seluruhnya.
Ke depan diharapkan seluruh produk UMKM hasil olahan masyarakat bisa seluruhnya didata agar diusulkan dan tercatat sebagai produk makanan yang memiliki sertifikasi halal, harap Zakirun. (B25)