Ketua DPRK Denny Febrian Roza saat menyampaikan kata-kata nasehat terhadap anak-anak muda. Waspada/Seh Muhammad Amin
KUTACANE (Waspada): Ketua DPRK Aceh Tenggara, Denny Febrian Roza memberikan kata -kata nasehat kepada anak-anak muda yang menggunakan knalpot brong pada sepeda motor yang terjaring oleh Satlantas di Mapolres Aceh Tenggara.
Kata-kata Nesehat Ketua DPRK tersebut dalam rangka Jumat Curhat, kali ini bertempat di Halaman Apel Mapolres Agara, Jumat (5/1), dihadiri Kapolres Agara, AKBP R Doni Sumarsono, Pj Bupati Agara, Drs. Syakir, M. Si yang diwakili Asisten III Sekdakab, Jamanuddin, Dandim 0108 Letkol Inf Mohammad Sujoko, mewakili Kajari Erawati, mewakili Ketua Mahkamah Syariah mewakili.
Selain itu hadir, Kepala Disperindag Rahmat Padli, Kepala Dinas Perhubungan mewakili, Ustaz Tgk .H. Basari atau Abuya H. Basari Pim.Dayah Raudhatul Islam / Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh HUDA Aceh Tenggara, Tokoh Agama dan Kepala Desa.

Kemudian, Wakapolres, Kompol Ichsan Pradita, S.E, Kabag Ops Polres Aceh Tenggara, Kompol Binsar Hamonangan Sihotang, Kasat Reskrim, Iptu Bagus Pribadi, Kasat Narkoba, Iptu Erwinsyah Putra, Kasat Intelkam, Iptu Said Iskandar, Kasat Lantas, Iptu Abdullah Husein, Kasi humas Polres Agara AKP, Saniman, personel polres Agara lainnya, para pengusaha atau pedagang serta sejumlah anak-anak muda yang didampingi orang tua masing-masing.
Denny Febrian Roza yang juga ikut Caleg DPRK dapil 2 itu mengatakan, orang-orang yang memakai knalpot brong yaitu adik-adik ini mereka pasti muda, masih mempunyai naluri muda dan mempunyai masa yang masih cerah dan masih panjang yang memang sebahagian belum mengerti didekatkan melakukan pendekatan.
Yang sisi orang mendegarkan knalpot brong ini pun sudah benar artinya dengan melakukan pendekatan seperti ini yang mendegar knalpot pun tidak menjadikan akibatnya brutal kepada adik-adik, pada posisi ini adik-adik ku semua bahwa pada hari ini telah menyibukan orang tua karena perulah kalian.
“Gara-gara perulahan kalian, orang tua kalian sedikit agak malu terhadap kalian yang seharusnya orang tua bisa bekerja lain kalian malah menyibukan orang tua, kalau kami-kami ini semua bisa kembali pada adik-adik sebagai orang muda apa yang harus kami lakukan ketika orang tua kami masih hidup hanya satu cuma tidak mau menyusahi orang tua.
“Gara-gara tidak mau mengambil air minum saja diperintah orang tua ketika ia telah tiada itu sampai sekarang nyesal kali adik-adik ku apalagi orang tua kalian sampai minta maaf, dan orang tua pun harus bersabar beginilah anak muda jaman sekarang memang pedekatannya berbeda.
Selanjutnya, adik-adik yang kalian lakukan ini tidak ada manfaatnya untuk kehidupan masa depan, banyak ruginya cuma, kalian op di tengah jalan, adik tahu tidak op katanya op itu hilang yawa untung-untung meninggal dunia kalau copot kaki dengan tangan saja jadi urusan lagi, udah tidak mau lagi cewek sama kalian lajanglah seumur hidup, ketus Ketua DPRK.
Mungkin ini salah satunya angkah yang dilakukan Polres Aceh Tenggara untuk membantu pemda artinya gara-gara ini yang anak -anak muda ini kecelakaan yang tadinya ekonominya biasa bisa jatuh miskin, dengan dilakukan pendekatan oleh bapak Kapolres selamat juga ini keluarga dari kemiskinan yang seharusnya harga knalpot yang mahal bisa untuk biaya sekolahnya dan penambahan biaya pengeluaran bisa terjaga.
Kami juga menyarankan kepada pemerintah daerah khususnya melalui MAA pendekatan adat ini harus penuh kehati -hatian jangan dititip beratkan kepada satu orang contoh di lawe petanduk, pendekatan terhadap orang muda ketika orang lewat di depan rumahnya banjir dia letakan batu dihukum mamaknya seumur hidup ridak boleh masuk adat, itu bukan orang tuanya dihukum seharusnya yang dihukum kepala desa nya.
Masa anak muda letakan batu orang tuanya dihukum seumur hidup, maka saya mengharapkan Ketua MAA bukan melobi kepala desanya gunakan otoritas wewenang MAA untuk menegakan adat itu jangan menyalahi kewenangan jadinya itu yang kita harapkan dari DPR, jangan jadikan pelaksanaan adat sebagai mainan menguras untuk membunuh orang pungkas Denny menambahkan. (cseh)