Scroll Untuk Membaca

Aceh

Kerusakan Jembatan Gantung Geunie Hambat Program Ketahanan Pangan

Kerusakan Jembatan Gantung Geunie Hambat Program Ketahanan Pangan
Jembatan Gantung Geunie, Gampong Lhok Keutapang, mengalami rusak parah. Jumat (25/4). Waspada Muhammad Riza

SIGLI (Waspada): Jembatan Gantung terletak di Dusun Geunie, Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, semakin memprihatinkan.

Selain membahayakan warga, kerusakan jembatan, ini juga mengancam program ketahanan pangan Presiden Prabowo Soebianto.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kerusakan Jembatan Gantung Geunie Hambat Program Ketahanan Pangan

IKLAN

Untuk diketahui, Gampong Lhok Keutapang, merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi besar dalam bidang pertanian dan perkebunan.

Namun, sektor pertanian dan perkebunan di kawasan ini menghadapi tantangan besar, menyusul keterbatasan aksesibilitas. Masyarakat petani di sana  masih sulit menjangkau lahan pertanian dan perkebunan, karena kondisi jalan dan jembatan yang buruk untuk melintasi sungai.

Hal ini menghambat distribusi hasil pertanian ke pasar, serta mengurangi daya saing produk lokal.

Mustafa, Keuchik (Kepala desa) Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Jumat (25/4) menuturkan jembatan Geunie, ini merupakan satu satunya akses masyarakat menuju lokasi pertanian dan perkebunan.

Jembatan gantung yang dibangun sekira tahun 1982, ini kondisi sekarang sudah rusak parah dan tidak layak pakai. Demikian juga kata dia, lambatnya penanganan membuat jembatan ini membahayakan warga yang melintas.

Jembatan gantung dengan panjang 56 meter, ini juga menjadi ancaman terhadap keberlangsungan ketahanan pangan.

Sebab jembatan gantung ini satu-satunya akses bagi masyarakat menuju lahan pertanian dan perkebunan mereka. Juga jembatan ini satu satunya prasaranan bagi para petani membawa hasil panen mereka ke pasar.

Mustafa mengatakan meski jembatan tersebut telah menunjukkan tanda-tanda kemiringan dan bahkan besi legger sudah bnyak patah, dan aboetmenya sempat ambruk, hingga kini belum ada upaya perbaikan dari pihak terkait.

Dia berpesan kepada pemangku kebijakan di Kabupaten Pidie dan Provinsi Aceh, agar dapat lebih memperhatikan selain Infrastruktur dan Jembatan Gantung.

Sebab, menurut dia jika terjadi air sungai meluap lagi jembatan gantung ini akan ambruk, sehingga dapat menghambat alur perekonomian masyarakat serta pendidikan.

“Semoga saja permasalahan jembatan gantung yang rusak ini juga dapat terselesaikan dengan baik, sehingga arus perekonomian dan pendidikan bisa dapat berjalan dengan baik,” imbuh Mustafa

Anggota DPRK PIdie dari Fraksi Partai Aceh (F-PA) Muhammad Bengga, menambahkan pembangunan akses jalan dan jembatan yang memadai di Tangse dan Geumpang, Khususnya di Gampong Lhok Keutapang akan memberikan dampak langsung terhadap sektor pertanian dan program ketahanan. Aksesibilitas yang lebih baik akan mempermudah petani dalam mengangkut hasil bumi mereka ke pasar, baik di tingkat lokal maupun regional.

Hal ini juga akan mendorong harga jual yang lebih stabil dan mengurangi kerugian akibat keterlambatan distribusi yang disebabkan oleh kondisi jalan yang buruk.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi petani di Kabupaten Pidie, khususnya Tangse adalah sulitnya mengakses pasar dengan produk pertanian mereka.

Jalan yang rusak atau tidak ada sama sekali mengakibatkan banyak hasil pertanian yang tidak bisa terjual tepat waktu, bahkan sering kali membusuk di ladang.

Selain itu, produk yang sampai ke pasar sering kali tidak memiliki kualitas yang maksimal karena terpapar cuaca buruk saat perjalanan jauh.(b06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE