Scroll Untuk Membaca

Aceh

Kerusakan Jalur Akses Sentra Pendididikan Lhoksukon Mengancam Siswa

Sejumlah siswa melintasi Jalan Gampong Ranto - Pulo Dolang, Lhoksukon, Aceh Utara yang mengalami rusak parah. Jalan akses ke sentra pendidikan di Ibu Kota Kabupatan Aceh Utara tersebut sering terjadi kecelakaan. (Waspada/Zainal Abidin)
Sejumlah siswa melintasi Jalan Gampong Ranto - Pulo Dolang, Lhoksukon, Aceh Utara yang mengalami rusak parah. Jalan akses ke sentra pendidikan di Ibu Kota Kabupatan Aceh Utara tersebut sering terjadi kecelakaan. (Waspada/Zainal Abidin)

LHOKSUKON (Waspada): Sepanjang dua kilometer Jalan Gampong Ranto – Pulo Dolang, Lhoksukon rusak parah. Jalan akses ke sentra pendidikan di Ibu Kota Kabupatan Aceh Utara tersebut sering terjadi kecelakaan, sehingga mengancam para siswa, Senin (14/11).

Kerusakan Jalur Akses Sentra Pendididikan Lhoksukon Mengancam Siswa

Zaini, 50, warga Lhoksukon mengatakan, kerusakan jalan lingkungan ini sudah lama terjadi. Jalan Lingkungan Ranto menuju Gampong Pulo Dolang, setiap harinya dilalui warga. Bahkan jalan tersebut sering dilintasi para siswa, karena merupakan jalur akses ke sejumlah pusat pendidikan. Diantaranya, SMAN-3 Putra Bangsa, Perpustakaan Daerah dan Lembaga Tahfidzul Qur’an.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kerusakan Jalur Akses Sentra Pendididikan Lhoksukon Mengancam Siswa

IKLAN

Jalan ini juga merupakan jalur masuk ke Kecamatan Matang Kuli. Sehingga setiap hari ramai dilintasi warga. “Selain anak – anak pergi ke sekolah, di dalam area ini juga berdiri Kantor Perpustakaan, menurut saya sudah selayaknya pemerintah merehap jalan ini,” tambah Zaini.

Akibat sering terjadi banjir, Jalan Ranto – Pulo Dolang mengalami rusak parah. Saat ini, sepanjang jalan dipenuhi lubang berlumpur, sehingga membentuk kubangan. Selain sering dilintasi siswa, jalan tersebut menjadi jalur lintas truk, sehingga kerusakan jalan semalin parah.

Kepala SMAN 3 Putra Bangsa Lhoksukon Zulkifli, MPd mengakui, para siswa sering menjadi korban akibat kerusakan jalan. Bahkan, beberapa guru juga menjadi korban. “Siswa dan guru sudah sering jatuh karena jalan berlumpur,” sebut Zulkifli.

Untuk menghindari korban lebih banyak, pihak sekolah terpaksa membuka jalan di belakang sekolan. Jalan yang terlalu sempit tersebut mengarah ke kawasan SMPN-1 Lhoksukon. Namun jalan alternartif itu harus melintasi asrama para siswa di belakang sekolah, sehingga dinilai tidak efektif.(b08)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE