IDI (Waspada): Akibat pihak rekanan menghentikan perbaikan pemeliharaan jalan negara, sejumlah titik Jalinsum Banda Aceh – Medan di Kabupaten Aceh Timur menjadi ancaman pengguna jalan, terutama para kontingen Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XVII Tahun 2024.
Amatan Waspada.id, titik jalan negara yang dihentikan perbaikan yaitu di Kecamatan Darul Aman yakni perbatasan Gampong Baro – Dama Pulo Dua. Kemudian di Kecamatan Peureulak Barat yakni di Alue Bu persis depan Puskesmas Peureulak Barat dan SMKN Peureulak. Kedua titik jalan negara ini menjadi sorotan pengguna jalan dan para kontingen Popda.
“Kerusakan jalan di Darul Aman sangat menganggu waktu pergi dan pulang para kontingen dari Kota Lhokseumawe, karena pemondokan kami di MTsN 7 Aceh Timur (Idi Cut),” kata Ikhwansyah, Kontingen Kota Lhokseumawe, kepada Waspada.id, Senin (8/7).
Di saat hujan, genangan air menutupi badan jalan yang telah dikeruk dengan jarak antara 10-15 meter. Sedangkan ketika terik matahari menyengat dan badan jalan mengering, maka debu beterbangan saat dilintasi kendaraan hingga menyerupai kabut.
“Debu dari kendaraan roda empat dan roda delapan terkadang mengganggu pandangan pengguna jalan, belum lagi dampak debu terhadap pedagang kios sepanjang jalan negara,” tambah Bahtiar, pengguna jalan asal Idi Cut.
Dengan nada mengeluh, dia berharap pihak rekanan segera melanjutkan perbaikan jalan negara di Idi Cut dan sekitarnya. “Jika tidak diaspal, seharusnya tidak perlu dikeruk lapisan aspal, karena kerikil tajam dan debu sangat mengganggu pengguna jalan dan warga sekitar,” keluh Bahtiar.
Hal serupa juga disampaikan Amiruddin, Kontingen Pidie. Mobil miliknya sempat bocor akibat terperosok secara tiba-tiba di depan Puskesmas Peureulak Barat. “Kami dari arah Peureulak menuju pemondokan di SMPN 1 Peudawa. Awalnya jalan mulus, tiba-tiba terputus dan masuk lubang di lokasi jalan rusak yang sedang diperbaiki, sehingga ban depan bocor,” kata Amiruddin.
Dia berharap Balai Pelaksana Japan Nasional (BPJN) Banda Aceh, didesak untuk segera dilanjutkan perbaikan jalan melalui rekanan di Aceh Timur. “Kita (warga Aceh Timur–red) tidak menginginkan adanya kesan buruk dari kontingen Popda kabupaten/kota terkait jalan rusak dan berlubang sepanjang jalan negara di Aceh Timur,” kata Ketua Perwakilan Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Indra Kusmeran SH. (b11).