KUTACANE (Waspada): Warga dan pengguna jalan di dua kabupaten, mengaku prihatin dan kesal melihat sikap dan kurang pedulinya pihak PPK ruas jalan nasional Blangkejeren -batas Aceh Tenggara (Agara).
Pasalnya, akibat tutup matanya pihak pengelola dari Balai Pelaksana Jalan Nasional, kerusakan ruas jalan nasional Blangkejeren- Batas Aceh Tenggara semakin parah, bahkan pada beberapa titik semakin banyak muncul jalan berlubang dan badan jalan yang amblas ke dasar jurang.

Sebagai contoh kecil, ujar salah seorang sopir mopen line Kutacane- Blangkejeren, awalnya badan jalan yang rusak di kawasan Gumpang dan Desa Meloak Kecamatan Putri Betung, hanya sedikit dan lubang yang muncul pun dangkal dan tak dalam.
Namun karena dibiarkan tanpa penanganan, saat ini, lubang pada badan jalan nasional yang sejak setahun dan dua tahun terakhir bermunculan, kondisinya semakin parah, bahkan menyulitkan kenderaan yang melintas akibat dalam dan lebarnya diamater badan jalan yang berlubang dan rusak tersebut.
Selain itu, terlihat badan jalan yang amblas beberapa tahun lalu ke dasar hingga membuat badan jalan semakin sempit dan rawan laka lantas, belum juga diperbaiki pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ruas jalan nasional Blangkejeren – batas Aceh Tenggara, demikian juga dengan badan jalan yang sebagian tertimbun longsoran dari kawasan pebukitan.
Agar kondisi jalan ini baik dan bisa membuat pengguna jalan merasa nyaman serta tak merasa was-was menjadi korban laka lantas, sambung pengguna jalan lainnya, pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Aceh hendaknya peduli dan segera turun tangan menyikapi kondisi jalan yang semakin buruk tersebut.
Pantauan Waspada, Rabu (12/10) kerusakan badan jalan nasional di Kecamatan Putri Betung Gayo Lues, bukan hanya karena badan jalan amblas dan longsoran tanah dari atas kawasan pebukitan, namun juga disebabkan karena tak terurusnya parit hingga membuat badan jalan jadi aliran air dari parit di kiri dan kanan jalan nasional.
Badan jalan yang telah lama amblas ke dasar jurang dan sampai saat ini belum diperbaiki pihak PPK yakni, di sekitar Desa Meloak, Gumpang, Air Panas dan bebera desa lainnya di Kecamatan Putri Betung, kendati ada beberapa lokasi telah dipasangi garis polisi.
Anggota DPR Aceh asal Dapil Aceh Tenggara dan Gayo Lues, H.Ali Basrah.S.Pd .MM kepada Waspada, Selasa (11/10) di Senine Kafe Pulonas Kutacanen saat melaksanakan Reses III tahun 2022 mengatakan, siap bertemu dengan pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Aceh sembari menanyakan penanganam kerusakan jalan nasional di Gayo Lues tersebut.
“Kita akan sampaikan penanganan kerusakan badan jalan nasional wilayah tengah yang disampaikan masyarakat Aceh Tenggara dan Gayo Lues tersebut, karena kantor Balai Jalan itu domisilinya ada juga di Banda Aceh,” ujar Ali Basrah yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRA tersebut.

PPK Jalan nasional ruas Blangkejeren- batas Aceh Tenggara, Fadrial ketika dikonfirmasi Waspada melalui WhatsApp terkait kerusakan jalan nasional di Gayo Lues, Kamis (13/10) mengatakan, dana pihaknya terbatas. “Kontrak kita hanya sebesar Rp5,1 miliar untuk penanganan kerusakan hanya sepanjang 125 km, dari ise ise sampai rumah bundar tahun ini.
“Insya Allah tahun depan sudah kita programkan mohon dukungannya, mohon bahasa, PPK tutup mata terhadap kondisi jalan, dipertimbangkan lagi, kalau dana cukup, insya Allah semua kita tangani. Dananya memang tidak cukup tahun ini,” sebutnya. (cseh)