Aceh

Kementerian PUPR Diminta Awasi Proyek P3-TGAI Di Agara

Kementerian PUPR Diminta Awasi Proyek P3-TGAI Di Agara
Beberapa pekerjaan program peningkatan percepatan Tata Guna Air Irigasi (P3- TGAI) tahun 2023 di Aceh Tenggara yang tersebar di beberapa kecamatan. Ist
Kecil Besar
14px

KUTACANE (Waspada): Sejumlah kalangan di Aceh Tenggara mendesak pihak Kementerian PUPR agar mengawasi kualitas pekerjaan Proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI), yang bersumber dari APBN Pusat tahun 2023.

Pasalnya, sebagian besar proyek yang dikerjakan oleh kelompok tani yang tersebar di 15 kecamatan tersebut kualitasnya sangat diragukan, bahkan sebagian warga menuding proyek P3 TGAI dikerjakan asal jadi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Informasi diterima Waspada dari berbagai sumber menyebutkan, untuk tahun 2023 ini, proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3 TGAI) dati sumber APBN yang tersebar di 15 kecamatan tersebut, tercatat sebanyak 194 paket.

Paket pekerjaan pembangunan jaringan irigasi pedesaan tersebut, merupakan pokok pikiran yang dibawa anggota DPR RI, H. Irmawan dari Partai Kebangkitan Bangsa ke Aceh Tenggara dan Gayo Lues.

Ketua DPD LSM Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Penjara) Provinsi Aceh, Pajri Gegoh Selian kepada Waspada, Jumat (23/6) mengatakan, berdasarkan penelusuran yang dilakukan pada beberapa lokasi Proyek P3 TGAI di beberapa lokasi seperti di kecamatan Bambel, Lawe Sumur, Semadam, Badar dan di Kecamatan Lawe Alas, pihaknya menemukan banyak yang belum sesuai dengan spesifikasi teknis, seperti yang tertuang dalam kontrak kerja. Bahkan, ada sebagian fisik proyek itu tak ada pondasi dasarnya dan langsung di cor dengan semen oleh para pekerja. 

Selain pemasangan batu, adukan semen dan pasir juga kualitasnya sangat diragukan, bahkan dikhawatirkan, proyek ini tak akan bisa digunakan petani dalam jangka waktu yang lama, karena sejak awal pembangunannya menuai masalah.

Agar kualitasnya baik dan jangan asal siap saja serta bisa digunakan untuk jangka waktu yang lama, pihak Balai Wilayah Sungai Sumut I (BWS -I) hendaknya menaruh kepedulian yang tinggi dan secepatnya turun ke ĺapangan.

“Jika di lapangan ditemukan kualitas proyek rendah dan tak sesuai spek, untuk sementara sebaiknya menghentikan pekerjaam proyek P3- TGAI yang bermasalah, karena dikhawatirkan pada akhirnya akan membuat petani kecewa karena hanya tak bisa dinikmati petani dalam waktu yang singkat saja,” ujar Gegoh.

Terkait rendahnya kualitas sebagian besar proyek P3-TGAI di Aceh Tenggara, Ayi, Satuan Kerja (Satker) Balai Wilayah Sungai Sumut I ketika dikonfirmasi, Waspada, Jumat ( 23/6) via WhatsApp mengatakan, Terkait pekerjaan padat karya P3-TGAI dikerjakan oleh kelompok P3A di awasi oleh Tim Pendamping Masyarakat (TPM), sekarang pekerjaan baru mulai dikerjakan belum selesai. “Kalau ada hal-hal yg tdk sesuai, kami akan memonitor dan memanggil Tim pendamping dan kelompok P3A untuk memperbaikinya,” sebut Ayi.(b16/cseh)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE